(Vibiznews – Index) – Bursa saham AS di Wall Street ditutup dengan catatan negatif setelah melewati sesi yang sangat fluktuatif, dengan semua indeks utama semakin melemah pada Rabu dinihari (12/3/2025).
Indeks saham Wall Street kembali melanjutkan pelemahan kuat sebelumnya dan berakhir di posisi terendah dalam 6 bulan.
Dow Jones turun 1,14% pada 41.433,48 setelah mencapai titik terendah 41.175,37, S&P 500 turun 0,76% pada 5.572,07, sementara Nasdaq turun 0,18% pada 17.436,10 setelah sempat naik ke 17.687,40.
Kekhawatiran tentang prospek ekonomi global, dan ketakutan akan kemungkinan resesi di AS, karena perang dagang, merugikan sentimen investor.
Presiden AS Donald Trump mengatakan bahwa ia sedang mempertimbangkan kembali rencana untuk menggandakan tarif pada baja dan aluminium Kanada menjadi 50%.
Kanada, yang sebelumnya mengatakan akan mengenakan tarif pada ekspor listrik ke AS, setuju untuk menangguhkan kenaikan 25% setelah sepakat untuk bertemu pada hari Kamis untuk membahas jalur untuk memperbarui perjanjian perdagangan Amerika Utara yang baru.
Sementara itu, seorang pejabat senior Gedung Putih mengatakan tarif yang lebih tinggi pada impor baja dan aluminium Kanada ke AS tidak akan berlaku besok.
Perubahan sikap tersebut menghasilkan pemulihan pada jam terakhir, tetapi pasar masih berakhir dengan catatan yang lemah.
Dari laporan ekonomi, data lowongan pekerjaan di AS atau JOLTS meningkat lebih dari yang diharapkan pada bulan Januari dengan naik menjadi 7,74 juta setelah bulan Desember 7,51 juta.
Saham yang membebani Wall Street seperti Delta air turun lebih dari 7% menyusul peringatan laba oleh perusahaan tersebut dan American Airlines turun lebih dari 8%.
Sebaliknya saham Southwest Airlines melonjak 8% setelah maskapai itu mengatakan akan meluncurkan tarif dasar baru.
Saham Tesla naik tajam, naik lebih dari 3%, Boeing, Netflix, Micron Technology, Salesforce, Wells Fargo, dan Amazon juga ditutup jauh lebih tinggi.



