(Vibiznews – Forex) Mata uang Euro berakhir turun pada hari Rabu terbebani penguatan dolar AS dan pelemahan data ekonomi Zona Euro.
Pasangan mata uang EUR/USD ditutup turun 0,38% pada 1.0903.
Euro melemah terbebani rebound dolar AS.
Euro juga tertekan setelah biaya tenaga kerja Zona Euro pada Q4 mereda, dan setelah CPI Zona Euro pada bulan Februari direvisi turun, faktor dovish untuk kebijakan ECB.
Selain itu, penurunan imbal hasil obligasi Jerman 10 tahun pada hari Rabu ke level terendah dalam 2 minggu telah melemahkan perbedaan suku bunga euro.
CPI Zona Euro pada bulan Februari direvisi turun sebesar -0,1 menjadi 2,3% thn/th dari 2,4% thn/th yang dilaporkan sebelumnya.
Biaya tenaga kerja Zona Euro pada Q4 mereda menjadi +3,7% thn/th dari +4,5% pada Q3, laju peningkatan terkecil dalam lebih dari dua tahun.
Swap memperkirakan peluang sebesar 56% untuk pemangkasan suku bunga sebesar -25 bp oleh ECB pada pertemuan kebijakan 17 April.
Sore nanti akan dirilis data inflasi harga produsen (PPI) Jerman yang diindikasikan meningkat.
Malam nanti juga akan dirilis data Jobless Claim AS minggu lalu yang diindikasikan meningkat. Juga akan dirilis data Existing Home Sales Februari AS yang diindikasikan menurun.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, pasangan mata uang EUR/USD akan mencermati pergerakan dolar AS, jika melemah, akan menguatkan mata uang Euro. Juga jika malam nanti data Jobless Claim minggu lalu terealisir turun dan Existing Home Sales Februari AS terealisir naik, akan menekan dolar AS dan menguatkan Euro. Pasangan mata uang EUR/USD diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 1.0907-1.0869. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 1.0968-1.0991.