(Vibiznews-Forex) – Pair EURUSD berusaha rebound jelang perdagangan forex sesi Amerika hari Jumat (21/3/2025) setelah 2 sesi menjauh dari posisi tertinggi dalam 5 bulan.
Secara teknikal pair EURUSD bergerak fluktuatif dibawah garis pivot dan sempat mendekati posisi support kuat hariannya.
Euro tertekan sejak sesi Asia setelah Presiden ECB Lagarde memperingatkan pertumbuhan yang lebih lemah tetapi mengecilkan risiko inflasi jika UE membalas tarif AS.
Dihadapan anggota parlemen Eropa pada hari Kamis, ia memperingatkan bahwa tarif AS sebesar 25% atas impor Eropa dapat memangkas pertumbuhan zona euro sebesar 0,3% pada tahun pertama, dengan tarif balasan bisa menjadi 0,5%.
Dampak paling tajam akan datang pada tahun pertama, dengan efek yang bertahan lama pada output, meskipun tekanan inflasi akan memudar seiring waktu, menandakan ECB tidak akan merespons dengan suku bunga yang lebih tinggi.
Selain itu, de Galhau dari ECB menekankan bahwa ECB memiliki ruang untuk lebih menurunkan biaya pinjaman, karena inflasi menimbulkan lebih sedikit kekhawatiran di zona euro dibandingkan dengan AS.
Secara teknikal menurut analyst Vibiz Research Center pair EURUSD berpotensi rebound dari skala H4.
Kini pair berada di posisi 1.0840 yang berusaha mendaki kembali ke 1.0858 dan jika tembus lanjut ke resisten kuatnya di kisaran 1.0909.
Namun jika tidak sampai ke posisi 1.0870 akan turun kembali ke posisi 1.0819 dan jika terus tertekan akan meluncur ke posisi support kuatnya di 1.0806.