(Vibiznews – Indeks) – Bursa saham Korea Selatan ditutup lebih rendah untuk sesi kedua berturut-turut pada perdagangan hari Selasa (25/3/2025) oleh aksi ambil untung lanjutan dan anjloknya saham terkait dengan proyek gas Alaska.
Indeks harian Kospi turun ke posisi terendah dalam sepekan dengan 303 saham menguat dan 576 yang negatif, dengan tekanan kuat dari saham baja.
Sebelum terjadi aksi ambil untung lanjutan khususnya di sektor baja dengan cukup signifikan, Kospi awal sesi rebound oleh kekuatan saham Wall Street semalam akinbat meredanya kekhawatiran atas sanksi tarif pemerintahan Trump.
Indeks harian Kospi ditutup turun 0,62% pada posisi 2.615,81, demikian untuk indeks Kospi 200 berjangka bulan Maret 2025 ditutup turun 0,61% ke posisi 351.09.
Saham yang terkait dengan proyek gas Alaska seperti Seah Steel (-10%), POSCO International (-7%), Hanwha Ocean (-6%), dan SK Gas (-1%).
Demikian juga saham Hyundai Steel anjlok 7% meskipun ada rencana investasi AS senilai $5,8 miliar.
Sektor lain yang merugikan Kospi seperti pembuat chip dan kapal seperti Samsung Electronics turun 1,16%, SK Hynix turun 1,65%, saham HD Hyundai Heavy Industries turun 3,85% dan pembuat kapal Hanwha Ocean anjlok 6,29%.
Pelemahan Kospi dibatasi oleh lonjakan saham Hyundai Motor (3,3%) dan produsen mobil saudaranya Kia Corp (2,1%) setelah grup otomotif itu mengumumkan investasi $21 miliar di Amerika Serikat dengan Presiden Donald Trump.