(Vibiznews – Forex) Indeks dolar AS berakhir naik pada hari Senin dan mencatatkan level tertinggi dalam 2 minggu, terdukung penguatan data ekonomi dan kenaikan imbal hasil Treasury AS.
Indeks dolar AS ditutup naik 0,21% pada 104,30.
Data ekonomi AS mendukung kenaikan dolar AS, setelah indeks S&P Global Services PMI bulan Maret dan indeks aktivitas nasional Chicago Fed bulan Februari naik lebih dari yang diharapkan.
Indeks aktivitas nasional Chicago Fed AS Februari secara tak terduga naik +0,26 menjadi 0,18, lebih kuat dari ekspektasi penurunan menjadi -0,17.
Kenaikan dolar AS juga terdukung kenaikan imbal hasil Treasury AS.
Dolar AS juga semakin meningkat setelah komentar hawkish dari Presiden Atlanta Fed Bostic, yang mengatakan bahwa ia hanya melihat satu kali penurunan suku bunga sebesar 25 bp oleh Fed tahun ini.
Namun kenaikan dolar AS berkurang setelah S&P Global manufacturing PMI bulan Maret secara tak terduga berkontraksi.
PMI manufaktur Global S&P AS Maret turun -2,9 menjadi 49,8, lebih lemah dari ekspektasi 51,7. Namun, PMI jasa Global S&P Maret naik +3,3 menjadi 54,3, lebih kuat dari ekspektasi tidak ada perubahan pada 51,0.
Selain itu, reli pada hari Senin di S&P 500 ke level tertinggi dalam 2 minggu mengekang permintaan likuiditas untuk dolar.
Dolar juga berada di bawah tekanan akibat laporan bahwa tarif timbal balik AS yang dijadwalkan akan diberlakukan pada tanggal 2 April akan lebih tepat sasaran daripada tarif yang meluas yang awalnya mengancam, meredakan kekhawatiran inflasi yang dapat memungkinkan Fed untuk terus memangkas suku bunga.
Pasar memperkirakan peluang sebesar 16% untuk penurunan suku bunga -25 bp setelah pertemuan FOMC 6-7 Mei.
Malam nanti akan dirilis data House Price Index Januari AS dan CB Consumer Confidence Maret AS, yang keduanya diindikasikan menurun.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS dapat bergerak turun dengan sentimen meredanya kekhawatiran tarif Trump dengan harapan pengenaan tarif yang lebih fokus dan tepat sasaran, bukan meluas seperti rencana sebelumnya. Juga jika malam nanti data ekonomi AS terealisir turun, akan dapat menekan dolar AS. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 103,95-103,59. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 104,55-104,79.