(Vibiznews-Forex) – Pasangan GBPUSD mundur dari penguatan 2 hari berturut pada perdagangan forex sesi Eropa hari Rabu (26/3/2025) merespon rilis data tingkat inflasi bulan Februari.
Secara teknikal pair GBPUSD bergerak bearish hingga meluncur menembus support kuat hariannya di tengah penguatan dolar AS.
Poundsterling tertekan setelah Kantor Statistik Nasional (ONS) melaporkan bahwa inflasi menurun secara tak terduga pada bulan Februari.
Lihat: Inflasi Inggris Turun Secara Tak Terduga Pada Bulan Februari
Namun, penurunan tersebut diperkirakan bersifat sementara, dengan bank sentral mengantisipasi inflasi akan naik ke angka 4% akhir tahun ini.
Sementara itu, Menteri Keuangan Rachel Reeves akan menyampaikan prospek ekonomi dan mengumumkan pemotongan signifikan terhadap pengeluaran pemerintah Inggris, yang berjumlah miliaran pound hari ini.
Lihat: Pasar Menanti Kebijakan Kanselir, Mampukah Inggris Menjaga Stabilitas Ekonomi?
Secara teknikal menurut analis Vibiz Research Center pasangan GBPUSD berpotensi menguat dari skala H4.
Kini pair berada di posisi 1.2890 yang berusaha naik kembali ke posisi tertinggi di 1.2948 dan jika tembus lanjut ke kisaran 1.2973 – 1.3038.
Namun jika tidak sampai ke 1.2940 akan meluncur ke posisi terendahnya di 1.2665, jika tembus akan meluncur terus ke support lanjutan di 1.2880.