(Vibiznews – Forex) Indeks dolar AS berakhir turun pada akhir pekan pada hari Jumat setelah indeks sentimen konsumen AS bulan Maret dari Universitas Michigan direvisi turun ke level terendah dalam lebih dari 2 tahun dan data pengeluaran pribadi pada bulan Februari meningkat kurang dari yang diharapkan, yang merupakan faktor negatif bagi dolar.
Indeks dolar AS ditutup turun 0,19% pada 104,04.
Indeks sentimen konsumen AS Maret Universitas Michigan direvisi turun sebesar -0,9 ke level terendah lebih dari 2 tahun sebesar 57,0, lebih lemah dari ekspektasi tidak ada perubahan di angka 57,9.
Pengeluaran pribadi AS bulan Februari naik +0,4% b/b, lebih lemah dari ekspektasi +0,5% b/b. Pendapatan pribadi bulan Februari naik +0,8% b/b, lebih kuat dari ekspektasi +0,4% b/b dan peningkatan terbesar dalam 13 bulan.
Dolar membatasi kerugiannya pada hari Jumat setelah komentar dari Presiden Fed San Francisco Daly, yang mengatakan bahwa Fed dapat mengambil waktu untuk menilai dampak tarif pada ekonomi, dan ia masih melihat dua pemotongan suku bunga sebesar 25 bp tahun ini oleh Fed sebagai proyeksi yang “wajar”.
Dolar pada hari Jumat awalnya bergerak lebih tinggi karena ketegangan perdagangan membebani saham dan meningkatkan permintaan likuiditas untuk dolar.
Selain itu, komentar agresif pada Kamis malam dari Presiden Fed Boston Collins mendorong dolar ketika mengatakan bahwa tampaknya “tak terelakkan” bahwa tarif akan meningkatkan inflasi.
Selain itu, indikator ekspektasi inflasi AS bulan Maret dari Universitas Michigan direvisi lebih tinggi, faktor agresif untuk kebijakan Fed.
Indikator ekspektasi inflasi AS 1 tahun Maret Universitas Michigan direvisi naik ke level tertinggi lebih 2 tahun sebesar +5,0%, lebih tinggi dari ekspektasi +4,9%. Selain itu, indikator ekspektasi inflasi 5-10 tahun Maret direvisi naik ke level tertinggi 32 tahun sebesar +4,1% thn/thn, lebih kuat dari ekspektasi +3,9%.
Demikian juga dolar didukung indeks harga inti PCE AS bulan Februari naik +0,4% b/b dan +2,8% t/t, yang lebih kuat dari ekspektasi +0,3% b/b dan +2,7% t/t.
Pasar memperkirakan peluang sebesar 21% untuk penurunan suku bunga -25 bp setelah pertemuan FOMC 6-7 Mei.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang dolar AS dapat bergerak lemah terbawa sentimen akhir pekan penurunan indeks sentimen konsumen AS dan pengeluaran pribadi. Namun juga akan mencermati perkembangan tarif, yang memicu sentimen kenaikan inflasi, akan dapat menguatkan dolar AS. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 103,79-103,54. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 104,39-104,74.