(Vibiznews – Index) Bursa Eropa ditutup lebih tinggi pada hari Selasa, bersiap menghadapi tarif perdagangan Presiden AS Donald Trump yang akan mulai berlaku pada hari Rabu.
Indeks regional Stoxx 600 Eropa ditutup 1,07% lebih tinggi, sedikit memangkas kenaikan setelah Washington Post melaporkan bahwa para pembantu Gedung Putih telah menyusun proposal untuk mengenakan tarif sekitar 20% pada sebagian besar impor ke AS.
Saham terdongkrak setelah inflasi zona euro melambat pada bulan Maret, menurut data yang dirilis oleh Eurostat.
Inflasi Zona Euro bulan Maret turun secara tahunan menjadi 2,2% dan angka ini di bawah perkiraan 2,3%, demikian juga berada di bawah angka akhir 2,3% pada bulan Februari. Demikian rilis dari badan statistik Eurostat pada hari Selasa.
Sedangkan inflasi inti, yang tidak termasuk harga makanan, energi, alkohol, dan tembakau yang lebih fluktuatif, turun tipis menjadi 2,4% pada bulan Maret dari 2,6% pada bulan Februari. Angka inflasi jasa yang diawasi ketat, yang telah lama bertahan di sekitar angka 4%, juga turun menjadi 3,4% pada bulan Maret dari 3,7% pada bulan sebelumnya.
Lihat : Inflasi Zona Euro Maret Menurun; Perkuat Ekspektasi Pemangkasan Suku Bunga
Dari berita saham, grup industri Thyssenkrupp ditutup 6% setelah analis di Kepler Cheuvreux menaikkan peringkat saham menjadi “beli” dari “tahan,” menurut Reuters, mengutip dorongan di balik baja dan pertahanan di tengah pengeluaran fiskal yang lebih tinggi di Jerman.
Indeks DAX dari saham unggulan Jerman memimpin kenaikan di antara bursa utama pada hari Selasa, naik 1,7%.
Sejumlah tarif akan mulai berlaku, termasuk pungutan sebesar 25% untuk “semua mobil yang tidak dibuat di Amerika Serikat.” Presiden juga diharapkan mengumumkan rencananya untuk tarif timbal balik. Pemerintahan Trump telah menjuluki tanggal 2 April sebagai “Hari Pembebasan.”
Trump mengatakan minggu ini bahwa rencana tarif timbal baliknya akan menargetkan semua negara saat diumumkan pada hari Rabu.
Para pejabat Gedung Putih telah menyusun proposal yang akan mengenakan tarif sekitar 20% untuk sebagian besar impor, The Washington Post melaporkan pada hari Selasa.
Laporan itu muncul sehari sebelum tanggal 2 April, saat Presiden Donald Trump akan mengumumkan rencananya yang lebih besar untuk perdagangan global. Tanggal tersebut sudah di depan mata Wall Street, di mana saham-saham sedang merosot sebagian karena ketidakpastian seputar kebijakan perdagangan global yang berubah dengan cepat.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, bursa Eropa akan mencermati pengenaan tarif AS yang akan berlaku tanggal 2 April, yang jika memberikan sentimen pelemahan ekonomi, akan menekan bursa Eropa.