(Vibiznews – Forex) Mata uang Euro berakhir naik pada hari Rabu dan membukukan level tertinggi 1-1/2 minggu terbantu pelemahan dolar AS.
Pasangan mata uang EUR/USD ditutup naik 0,61% pada 1.0857.
Euro semakin meningkat setelah komentar agresif dari anggota Dewan Gubernur ECB Holzmann, yang mengatakan bahwa ia menentang pemotongan suku bunga ECB pada pertemuan kebijakan 17 April.
Namun kenaikan Euro dibatasi kekhawatiran bahwa tarif AS akan memicu perang dagang dapat menekan ekonomi global.
Tekanan juga datang dari imbal hasil obligasi Jerman yang lebih rendah hari ini telah melemahkan perbedaan suku bunga euro setelah imbal hasil obligasi Jerman 10 tahun turun ke level terendah dalam 4 minggu.
Swap memperkirakan peluang sebesar 74% untuk pemotongan suku bunga -25 bp oleh ECB pada pertemuan kebijakan 17 April.
Pasar mencermati pengumuman Presiden AS Donald Trump pada hari Rabu yang menetapkan “tarif timbal balik” AS yang akan dihadapi lebih dari 180 negara dan wilayah, termasuk anggota Uni Eropa.
Tarif tersebut, kira-kira setengah dari tarif yang diklaim oleh pemerintahan Trump telah “dibebankan” kepada AS oleh setiap negara tersebut.
Lihat : Presiden AS Trump Umumkan Tarif Timbal Balik Hingga 50%
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang Euro dapat bergerak naik sering pelemahan dolar AS yang tebebani pengenaan tarif timbal balik hingga 50% kepada banyak negara dapat menekan ekonomi. Pasangan mata uang EUR/USD diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 1.0927-1.0997. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 1.0784-1.0711.



