(Vibiznews – Index) Bursa saham Eropa ditutup turun tajam pada akhir pekan hari Jumat, terbebani kebijakan tarif AS yang diumumkan minggu ini.
Indeks Stoxx 600 regional ditutup turun 5%, menandai kerugian mingguan terburuknya tahun ini, turun 8,3% dibandingkan minggu sebelumnya.
Indeks FTSE 100 Inggris turun hampir 5%, DAX Jerman turun 4,7%, dan CAC 40 Prancis turun 4,3%.
Sektor Perbankan merosot 8,5% setelah penurunan 5,53% pada hari Kamis. Sektor ini dipandang rentan terhadap perlambatan pertumbuhan atau resesi, sekarang dipandang sebagai kemungkinan yang jauh lebih kuat baik bagi AS maupun ekonomi global.
Tiongkok yang telah dikenai tarif total sebesar 54% oleh AS, mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka akan membalas dengan tarifnya sendiri sebesar 34% pada semua barang yang diimpor dari AS mulai tanggal 10 April.
Di antara sektor yang paling terpukul pada hari Kamis adalah sektor ritel, dengan indeks Stoxx Luxury 10 turun 5,2% dalam sesi terburuknya selama hampir empat tahun. Saham raksasa pelayaran Maersk dan Hapag-Lloyd, yang menjadi indikator kesehatan ekonomi global, keduanya turun lebih dari 9%.
Tarif sebesar 25% yang diberlakukan Trump untuk kendaraan impor ke AS juga mulai berlaku minggu ini, mengikuti bea masuknya untuk baja dan aluminium.
Para ekonom masih berusaha keras untuk menilai skala dampaknya, yang akan bergantung pada berapa lama tarif tetap berlaku dalam bentuk yang ada dan bagaimana negara lain membalasnya.
Uni Eropa pada hari Kamis mengatakan akan menyiapkan tindakan balasan terhadap AS jika negosiasi gagal.
UE dikenai tarif sebesar 20%, Inggris sebesar 10%, Norwegia sebesar 15%, dan Swiss sebesar 31%.
Pada awal pekan hari Senin akan dirilis data neraca perdagangan Jerman bulan Februari yang diindikasikan meningkat. Juga akan dirilis data Retail Sales Zona Euro bulan Maret yang diindikasikan meningkat.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selan jutnya di awal pekan, bursa Eropa dapat bergerak naik jika data ekonomi Jerman dan Zona Euro terealisir naik.