(Vibiznews-Forex) – Poundsterling dalam pair GBPUSD bergerak bearish ke terendah dalam 4 pekan pada perdagangan forex sesi Eropa hari Senin (7/4/2025).
Secara teknikal pair GBPUSD fluktuatif dibawah pivot oleh usaha penguatan dolar AS yang terbatas. Dolar AS berusaha melanjutkan kenaikan akhir pekan lalu meskipun prospek yang belum pasti.
Prospek Dolar AS masih belum pasti karena para pelaku pasar keuangan semakin khawatir terhadap prospek ekonomi Amerika Serikat (AS), dengan Ketua Federal Reserve (Fed) Jerome Powell memperingatkan bahwa tarif yang lebih besar dari perkiraan yang diberlakukan oleh Presiden Donald Trump pada hari Rabu dapat menyebabkan lonjakan inflasi dan pertumbuhan ekonomi yang lebih lambat.
Di Inggris, Perdana Menteri Keir Starmer menyatakan niatnya untuk melindungi Inggris dari dampak perang dagang Trump yang semakin intensif.
Sementara itu, meningkatnya kekhawatiran akan resesi ekonomi global telah menyebabkan investor meningkatkan taruhan mereka pada pemotongan suku bunga.
Pasar saat ini memperkirakan penurunan suku bunga oleh Bank of England sebesar sekitar 85 basis poin tahun ini, naik dari 52 basis poin sebelum pengumuman tarif AS terbaru. Pemangkasan suku bunga pada bulan Mei kini sudah diperkirakan sepenuhnya
Secara teknikal menurut analis Vibiz Research Center pasangan GBPUSD berpotensi melemah dari skala H4.
Kini pair berada di posisi 1.2827 yang tertekan turun ke support kuat di 1.2794, jika tembus akan meluncur terus ke support lemahnya di 1.2693.
Namun jika tidak sampai ke 1.2794 akan berusaha naik kembali ke posisi 1.2933 dan jika tembus lanjut ke resisten kuat di 1.3054.