(Vibiznews – Forex) Mata uang Euro berakhir turun pada akhir pekan hari Jumat terbebani data ekonomi lemah dan penguatan dolar AS.
Pasangan mata uang EUR/USD berakhir turun 0,80% pada 1.0964.
Euro tertekan setelah data pesanan pabrik Jerman bulan Februari naik kurang dari yang diperkirakan, faktor dovish untuk kebijakan ECB.
Pelemahan Euro meningkat setelah dolar AS menguat pada laporan Non Farm Payrolls AS yang hawkish dan komentar Powell.
Euro juga melemah karena kekhawatiran bahwa kebijakan perdagangan AS dapat memicu resesi di Zona Euro.
Pesanan pabrik Jerman bulan Februari tidak berubah m/m, lebih lemah dari ekspektasi +3,4% m/m.
Swap memperkirakan peluang sebesar 86% untuk penurunan suku bunga -25 bp oleh ECB pada pertemuan kebijakan 17 April.
Sore nanti akan dirilis data Retail Sales Zona Euro Februari yang diindikasikan meningkat.
Analyst Vibiz research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang Euro akan bergerak lemah dengan kekhawatiran perang dagang akan menekan ekonomi Zona Euro. Namun jika sore nanti data Retail Sales Zona Euro Februari terealisir naik, akan menguatkan mata uang Euro. Pasangan mata uang EUR/USD diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 1.0890-1.0817. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 1.1072-1.1181.