Inflasi Maret 2025 Mencapai 1,65%, Komoditas Penyumbang Utama Tarif Listrik

178
Inflasi Maret 2025 Mencapai 1,65%, Komoditas Penyumbang Utama Tarif Listrik

 

(Vibiznews – Economy & Business) – Badan Pusat Statistik mengumumkan bahwa pada Maret 2025 terjadi inflasi m-to-m sebesar 1,65% dan inflasi y-on-y sebesar 1,03%, dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 107,22.

Hal ini berbeda jika dibandingkan pada kondisi Februari 2025 yang mengalami deflasi sebesar 0,48% mtm.

“Inflasi tahunan Maret 2025 lebih tinggi dari bulan sebelumnya namun lebih rendah dibandingkan Maret 2024,” ujar Deputi Bidang Statistik Produksi BPS, M.Habibullah. Yang dikemukakan dalam Konferensi Pers di Jakarta, Senin (8/4).

Inflasi provinsi y-on-y tertinggi terjadi di Provinsi Papua Pegunungan sebesar 8,05 persen dengan IHK sebesar 115,26 dan terendah terjadi di Provinsi Papua Barat Daya sebesar 0,24 persen dengan IHK sebesar 104,07.

Penyumbang utama inflasi Maret 2025 secara m-to-m adalah kelompok perumahan, air, Listrik dan bahan bakar rumah tangga dengan andil 1,18%. Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah tarif listrik.

Penyumbang utama inflasi Maret 2025 secara y-on-y adalah kelompok makanan, minuman dan tembakau dengan andil inflasi 0,61%. Komoditas penyumbang utama inflasi pada kelompok ini adalah cabai rawit dan bawang merah.

Tingkat inflasi Maret 2025 menurut komponen (m-to-m), seluruh komponen mengalami inflasi.

Komponen inti mengalami inflasi sebesar 0,24% dengan andil sebesar 0,16%. Komoditas yang dominan memberikan andil inflasi komponen inti adalah emas perhiasan.

Komponen harga diatur pemerintah (administered prices) mengalami inflasi sebesar 6,53% dengan andil inflasi sebesar 1,16%. Komponen yang dominan memberikan andil inflasi komponen harga diatur pemerintah adalah tarif listrik dan tarif angkutan antarkota.

Komponen bergejolak (volatile food) mengalami inflasi sebesar 1,96% dengan andil inflasi sebesar 0,33%. Komponen yang dominan memberikan andil inflasi komponen bergejolak adalah bawang merah, bawang merah, cabai rawit, daging ayam ras, beras dan bawang putih.

Belinda Kosasih/ Partner of Banking Business Services/Vibiz Consulting