(Vibiznews – Forex) Mata uang Euro bergerak naik pada hari Rabu seiring kemerosotan dolar AS.
Pasangan mata uang EUR/USD bergerak naik 0,85% pada 1.1051.
Euro menguat terdukung pelemahan dolar AS yang semakin dalam seiring meningkatnya perang dagang AS-Tiongkok.
Dukungan juga datang dari komentar agresif dari Dewan Gubernur ECB Holzmann mendorong euro ketika dia berkata, “Saya tidak melihat alasan bagi ECB untuk memangkas suku bunga sekarang.”
Namun, anggota ECB lainnya bersikap lebih dovish, dengan anggota Dewan Gubernur ECB Villeroy de Galhau dan Rehn mengatakan bahwa ECB harus memangkas suku bunga pada pertemuan kebijakan minggu depan.
Anggota Dewan Gubernur ECB Holzmann mengatakan ECB harus membiarkan ketidakpastian perdagangan global yang dipicu oleh tarif AS mereda sebelum mempertimbangkan pemotongan suku bunga lebih lanjut.
Anggota Dewan Gubernur ECB Villeroy de Galhau mengatakan ECB harus menurunkan suku bunga “segera” karena tarif AS dan dampaknya pada pasar global mendukung langkah tersebut.
Anggota Dewan Gubernur ECB Rehn mengatakan, “Dasar untuk melanjutkan pemotongan suku bunga pada pertemuan April telah tumbuh lebih kuat berdasarkan penilaian holistik inflasi dan pertumbuhan ekonomi.”
Swap memperkirakan peluang sebesar 100% untuk pemotongan suku bunga -25 bp oleh ECB pada pertemuan kebijakan 17 April.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang Euro akan bergerak naik jika dolar AS terus melemah. Pasangan mata uang EUR/USD diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 1.1113-1.1174. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 1.0972-1.0892.



