(Vibiznews – Forex) Indeks dolar AS berakhir turun pada hari Selasa di bawah tekanan kekhawatiran bahwa perang dagang global dapat menekan ekonomi dan memaksa Fed untuk memangkas suku bunga.
Indeks dolar AS ditutup turun 0,5% pada 102,91.
Presiden AS Donald Trump mengatakan akan menaikkan tarif pada China sebesar 50% jika tidak menghapus tarif 34% pada barang-barang AS pada hari Rabu, yang dijawab China bahwa mereka siap untuk “berjuang sampai akhir.”
Namun pelemahan dolar AS dibatasi dengan kenaikan imbal hasil Treasury AS dan komentar hawkish dari Presiden Fed San Francisco Daly membatasi kerugian dalam dolar.
Presiden Fed San Francisco Daly mengatakan bahwa Fed mungkin perlu waktu sebelum melakukan penyesuaian terhadap suku bunga sembari menunggu untuk melihat bagaimana perubahan kebijakan perdagangan akan terjadi.
Malam nanti akan ada pernyataan pejabat Fed Barkin dan risalah pertemuan The Fed.
Pasar memperkirakan peluang sebesar 52% untuk pemotongan suku bunga sebesar -25 bp setelah pertemuan FOMC pada 6-7 Mei.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS akan bergerak lemah tertekan kekhawatiran perang dagang dapat menekan ekonomi dan memperkuat pemangkasan suku bunga. Namun jika malam nanti pernyataan pejabat Fed dan risalah pertemuan The Fed membrikan sinyal hawkish bagi kebijakan suku bunga, akan menguatkan dolar AS. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 102,64-102,37. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 103,31-103,71.



