Wall Street Mundur Kembali Akibat Besarnya Tarif Trump Untuk Tiongkok Hingga 145%

538
Amerika Indonesia China

(Vibiznews – Index) – Bursa saham Amerika Serikat kembali tertekan dan membalikkan sebagian dari lonjakan sebelumnya pada perdagangan yang berakhir Jumat dinihari (11/4/2025).

Nasdaq anjlok  4,3% menjadi 16.387,31, S&P 500 jatuh  3,5% menjadi 5.268,05 dan Dow Jones merosot 2,5% menjadi 39.593,66.

Anjloknya kembali saham Wall Street dipicu oleh aksi bargain hunting karena  meningkatnya ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok yang mengguncang kepercayaan investor.

Presiden AS Donald Trump Trump meningkatkan tarif hingga 145% untuk semua barang Tiongkok  yang tiba di AS.

Sentimen di Wall Street  mengabaikan laporan indeks harga konsumen turun tipis 0,1%  pada bulan Maret setelah naik 0,2% pada bulan Februari, dibawah ekspektasi naik  0,1%.

Lihat: Inflasi Harga Konsumen AS Maret Turun Melebihi Perkiraan

Selain itu terdapat juga laporan klaim pengangguran yang merangkak sedikit lebih tinggi pada minggu yang berakhir pada tanggal 5 April.

Secara sektoral, saham layanan minyak memimpin dengan merosot tajam seiring dengan harga minyak mentah hingga menyeret Philadelphia Oil Service Index turun 8,9%.

Saham maskapai penerbangan juga terlihat anjlok signifikan dengan  NYSE Arca Airline Index turun tajam sebesar 8,4%.

Pelemahan signifikan lainnya  terlihat di antara saham semikonduktor dengan Philadelphia Semiconductor Index turun 8%.

Namun pergerakan saham sebaliknya terlihat pada  saham emas yang melawan tren penurunan di tengah rebound harga logam mulia.

.