(Vibiznews – Index) – Bursa saham Amerika Serikat kembali tertekan dan membalikkan sebagian dari lonjakan sebelumnya pada perdagangan yang berakhir Jumat dinihari (11/4/2025).
Nasdaq anjlok 4,3% menjadi 16.387,31, S&P 500 jatuh 3,5% menjadi 5.268,05 dan Dow Jones merosot 2,5% menjadi 39.593,66.
Anjloknya kembali saham Wall Street dipicu oleh aksi bargain hunting karena meningkatnya ketegangan perdagangan antara AS dan Tiongkok yang mengguncang kepercayaan investor.
Presiden AS Donald Trump Trump meningkatkan tarif hingga 145% untuk semua barang Tiongkok yang tiba di AS.
Sentimen di Wall Street mengabaikan laporan indeks harga konsumen turun tipis 0,1% pada bulan Maret setelah naik 0,2% pada bulan Februari, dibawah ekspektasi naik 0,1%.
Lihat: Inflasi Harga Konsumen AS Maret Turun Melebihi Perkiraan
Selain itu terdapat juga laporan klaim pengangguran yang merangkak sedikit lebih tinggi pada minggu yang berakhir pada tanggal 5 April.
Secara sektoral, saham layanan minyak memimpin dengan merosot tajam seiring dengan harga minyak mentah hingga menyeret Philadelphia Oil Service Index turun 8,9%.
Saham maskapai penerbangan juga terlihat anjlok signifikan dengan NYSE Arca Airline Index turun tajam sebesar 8,4%.
Pelemahan signifikan lainnya terlihat di antara saham semikonduktor dengan Philadelphia Semiconductor Index turun 8%.
Namun pergerakan saham sebaliknya terlihat pada saham emas yang melawan tren penurunan di tengah rebound harga logam mulia.
.



