(Vibiznews – Forex) Indeks dolar AS berakhir turun pada hari Rabu dengan masih berlangsungnya ketegangan perdagangan AS-Tiongkok.
Indeks dolar AS ditutup turun 0,81% pada 99,27.
Ketegangan perang dagang AS-Tiongkok terus berlangsung, dimana pemerintah AS melarang Nvidia menjual chip H20-nya ke Tiongkok.
Pengenaan tarif AS mengurangi status mata uang cadangan dolar dan telah mendorong beberapa investor asing untuk melikuidasi aset dolar mereka.
Pelemahan dalam dolar meningkat pada hari Rabu setelah WTO memangkas estimasi perdagangan global 2025.
Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) memangkas perkiraan perdagangan global 2025 menjadi penurunan -0,2% dari perkiraan November naik +3,0% dan memperingatkan jika AS terus maju dengan tarif timbal balik, perdagangan global akan berkontraksi -1,5% tahun ini.
Namun pelemahan dolar AS dibatasi dengan data ekonomi AS yang positif.
Penjualan ritel AS pada bulan Maret naik +1,4% b/b, sesuai dengan ekspektasi dan penjualan ritel Maret tidak termasuk otomotif naik +0,5% b/b, lebih kuat dari ekspektasi +0,4% b/b.
Produksi manufaktur AS naik +0,3% b/b, lebih kuat dari ekspektasi +0,2% b/b.
Indeks pasar perumahan NAHB AS April secara tak terduga naik +1 menjadi 40, lebih kuat dari ekspektasi penurunan menjadi 38.
Presiden Fed Cleveland Hammack mengatakan sikap kebijakan “yang agak ketat” adalah tepat, dan ada “kasus kuat” bagi Fed untuk mempertahankan suku bunga tetap untuk menyeimbangkan risiko.
Ketua Fed Powell mengatakan tarif pemerintahan Trump bahkan lebih tinggi dari skenario kenaikan Fed, dan ekonomi AS kemungkinan akan “menjauh” dari kedua tujuan Fed untuk lapangan kerja penuh dan harga yang stabil “mungkin untuk sisa tahun ini.” Ia menambahkan, “Untuk saat ini, kami berada dalam posisi yang baik untuk menunggu kejelasan yang lebih besar sebelum mempertimbangkan penyesuaian apa pun terhadap sikap kebijakan kami.”
Pasar memperkirakan peluang sebesar 16% untuk penurunan suku bunga -25 bp setelah pertemuan FOMC 6-7 Mei, turun dari peluang 30% minggu lalu.
Malam nanti akan dirilis data perumahan AS yaitu Housing Starts dan Building Permits bulan Maret yang diindikasikan menurun.
Juga akan dirilis data Initial Jobless Claim minggu lalu yang diindikasikan meningkat.
Juga akan dirilis pernyataan pejabat Fed Barr.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS akan menghadapi ketegangan perdagangan AS-Tiongkok. Namun menurunnya pasar saham dan menguatnya data ekonomi AS dapat memberikan sentimen positif bagi dolar AS. Namun jika malam nanti data perumahan terealisir turun dan data jobless claim terealisir naik, akan dapat menekan dolar AS. Pernyataan pejabat Fed jika dovish, juga akan menekan dolar AS. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 99,83-100,39. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 98,98-98,69.



