(Vibiznews – Index) – Telah terjadi aksi jual besar-besaran di bursa saham Amerika Serikat Wall Street pada perdagangan yang berakhir Kamis dinihari (17/4/2025), khususnya saham teknologi yang memerahkan semua indeks utamanya.
Semua indeks Wall Street turun ke posisi terendah dalam sepekan dengan Nasdaq anjlok 3,1% menjadi 16.307,16, S&P 500 anjlok 2,2% menjadi 5.275,70 dan Dow Jones merosot 1,7% menjadi 39.669,39.
Tekanan jual saham Wall Street terjadi akibat ketegangan tarif perdagangan meningkat dan merespon pernyataan hati-hati dari Ketua Federal Reserve Jerome Powell.
Nasdaq paling terbebani dengan anjloknya saham Nvidia hingga turun 6,9% setelah perusahaan tersebut mengatakan hasil kuartal pertamanya diperkirakan telah mengeluarkan biaya sekitar $5,5 miliar karena pembatasan ekspor baru AS pada chip AI-nya yang ditujukan untuk China
Pembuat chip Belanda ASML juga anjlok sebesar 7,1% setelah memperingatkan meningkatnya ketidakpastian seputar prospeknya untuk tahun 2025 dan 2026 karena tarif AS.
Tekanan jual berlanjut menyusul pernyataan Ketua Federal Reserve Jerome Powell memperingatkan bahwa tarif dapat memacu inflasi yang lebih tinggi dan pertumbuhan yang lebih lambat, menciptakan dilema bagi mandat ganda Fed.
Sementara itu, sentimen pasar menghiraukan rilis data penjualan eceran pada bulan Maret yang meningkat tajam. Melonjak 1,4% pada bulan Maret, dibawah perkiraan melonjak 1,3% setelah naik 0,2% pada bulan Februari.
Dilaporkan juga data produksi industri yang turun 0,3% pada bulan Maret, lebih rendah dari perkiraan 0,2% setelah naik 0,8 persen pada bulan Februari.
Secara sektoral, saham semikonduktor memimpin pelemahan di tengah kemerosotan Nvidia dan ASML hingga membuat Philadelphia Semiconductor Index anjlok 4,1%.
Pelemahan besar lainnya juga dialami saham perangkat lunak dengan Dow Jones U.S. Software Index anjlok 3,1%.
Namun pergerakan sebaliknya terjadi pada saham emas yang menguat karena harga logam mulia melonjak ke rekor tertinggi baru.



