(Vibiznews – Index) – Bursa saham Amerika Serikat sebelum libur Paskah berakhir mixed pada perdagangan yang berakhir Jumat dinihari (18/4/2025), dengan S&P500 yang cetak gain.
Dow Jones anjlok 1,3% menjadi 39.142,23 dan Nasdaq turun 0,1% menjadi 16.286,45. S&P 500 naik 0,1% menjadi 5.282,70.
Dow yang lebih sempit menunjukkan pergerakan yang lebih signifikan ke arah bawah, jatuh 527,16 poin atau 1,3 persen menjadi 39.142,23.
Secara mingguan, indeks Wall Street alami tekanan setelah pekan sebelumnya melonjak sangat signifikan. S&P 500 merosot 1,5%, sementara Nasdaq dan Dow anjlok masing-masing sebesar 2,6% dan 2,7%.
Penurunan tajam Dow Jones dipicu oleh penurunan tajam saham UnitedHealth anjlok hingga 22,4% setelah melaporkan laba kuartalan yang lebih lemah dari ekspektasi dan memangkas perkiraan laba setahun penuhnya.
Penguatan indeks S&P500 mendapat sumbangan kuat dari saham Eli Lilly setelah melaporkan hasil positif dari uji coba tahap tiga pil untuk mengobati penurunan berat badan dan diabetes.
Sentimen perdagangan masih dilemahkan oleh ketidakpastian yang masih ada tentang tarif Presiden Trump meskipun komentarnya yang optimis tentang pembicaraan perdagangan.
Dalam postingan di sosial medianya, Presiden Trump juga mengatakan bahwa kemajuan besar telah dibuat dalam pertemuan dengan delegasi perdagangan Jepang.
Dari rilis laporan ekonomi, data klaim pengangguran AS pada minggu yang berakhir pada tanggal 12 April secara tak terduga menunjukkan penurunan yang cukup besar.
Demikian data pembangunan perumahan baru di AS turun jauh lebih banyak dari yang diharapkan pada bulan Maret.
Secara sektoral, pelemahan dipimpin oleh saham farmasi bergerak naik tajam, yang mengakibatkan lonjakan 3,8 persen oleh Indeks Farmasi NYSE Arca.
Saham emas juga alami pergerakan turun seiring dengan terkoreksinya harga logam mulia.
Lonjakan harga minyak mentah yang berkelanjutan juga berkontribusi pada penguatan saham energi dengan Philadelphia Oil Service Index dan NYSE Arca Oil Index melonjak masing-masing sebesar 3,9% dan 2,7%.
