Outlook Pasar Global 21-25 April: Eskalasi Perang Dagang dan Data Flash PMI

452

(Vibiznews – Economy) – Pasar keuangan global periode perdagangan 21 – 25 April masih akan dibayangi oleh ketidakpastian mengenai jalur tarif Trump di tengah ancaman eskalasi terhadap janji untuk mencapai kesepakatan perdagangan.

Selain dari sentimen perang dagang yang sedang terjadi, volatilitas perdagangan juga akan dipengaruhi oleh beberapa penggerak sentimen seperti :

  • Laporan kuartalan perusahaan terdaftar di semua bursa global
  • Pidato beberapa pejabat Fed
  • Rilis laporan ekonomi penting seperti data flash PMI di semua kawasan
  • Kebijakan moneter bank sentral Tiongkok-PBOC yang diperkirakan akan mempertahankan suku bunga pinjaman utama

Pasar Amerika Serikat

  • Pada perdagangan bursa saham Wall Street akan dipengaruhi laporan kuartalan beberapa perusahaan besar. Dimulai dengan laporan kuartalan perusahaan Tesla yang sangat dinanti-nantikan pada hari Selasa, disusul oleh  raksasa teknologi Alphabet, bersama dengan Procter & Gamble, PepsiCo, Intel, Boeing, Merck, Philip Morris International, IBM, AT&T, Verizon, T-Mobile, Comcast, Intuitive Surgical, ServiceNow, Thermo Fisher Scientific, AbbVie, Gilead Sciences, CME Group, Newmont, dan Fizerv.
  • Dari kalender ekonomi AS, pekan ini terdapat data pesanan barang tahan lama bulan Maret yang diperkirakan tumbuh tajam untuk bulan ketiga, sementara penjualan rumah yang sudah ada diperkirakan mengalami kontraksi. Selain itu data flash PMI untuk bulan April akan mengungkap wawasan tentang dampak ancaman tarif timbal balik terhadap bisnis.
  • Selain laporan kuartalan perusahaan, investor juga akan mencermati  pidato dari beberapa pejabat Fed seperti Philip Jefferson, Adriana Kugler, Christopher Waller, Patrick Harker, dan Austan Goolsbee.

Pasar Eropa

Fokus utama di kawasan Eropa minggu depan adalah rilis laporan ekonomi yang cukup penting untuk pasar Eropa dan juga Inggris.

  • Data flash PMI untuk bulan April, yang menawarkan data awal tentang bagaimana aktivitas dan sentimen bisnis menanggapi perkembangan perdagangan terkini.Prakiraan menunjukkan aktivitas manufaktur akan tetap berkontraksi di Kawasan Euro, Jerman, Prancis, dan Inggris. Dalam jasa, perlambatan diperkirakan terjadi di Kawasan Euro, Jerman, dan Inggris, sementara Prancis mungkin mengalami kontraksi yang lebih dalam.
  • Data penjualan ritel Inggris akan diawasi dengan ketat. Setelah dua bulan mengalami kenaikan, penjualan diperkirakan akan turun pada bulan Maret.
  • Indeks iklim bisnis Ifo Jerman, yang akan dirilis pada hari Kamis, diperkirakan akan turun ke level terendah dalam tiga bulan, yang mencerminkan meningkatnya kekhawatiran atas ketidakpastian perdagangan.
  • Indikator kepercayaan bisnis dan konsumen Prancis diperkirakan akan melemah, dengan moral bisnis terlihat pada level terendah dalam enam bulan dan sentimen konsumen pada level terendah dalam empat bulan. Di Inggris, kepercayaan konsumen GfK diproyeksikan akan turun ke level terendah dalam tiga bulan.

Pasar Asia Pasifik

  • Rilis data ekonomi kawasan Asia-Pasifik yang menjadi sorotan yaitu data flash PMI Jepang, Australia, dan India. Di Jepang juga akan mencermati data CPI Tokyo untuk mendapatkan petunjuk mengenai prospek kebijakan BoJ.
  • Di Korea Selatan, data ekonomi yang menjadi berita utama yaitu rilis PDB Q1, selain survei keyakinan konsumen dan bisnis untuk bulan April.
  • Di tempat lain, neraca perdagangan untuk Selandia Baru, Indonesia, dan Thailand akan diperhatikan untuk mengetahui dampak ancaman tarif AS.
  • Pengumuman kebijakan moneter bank sentral terbaru di Tiongkok dan Indonesia,  dimana baik PBoC dan Bank Indonesia  diperkirakan akan mempertahankan suku bunga  utamanya tidak berubah pekan ini.