(Vibiznews – Bonds) Imbal hasil Treasury AS 10 tahun turun pada hari Selasa terbebani ketegangan dalam perdagangan global.
Imbal hasil obligasi Treasury AS 10 tahun turun 1 basis poin menjadi 4,393%.
Imbal hasil Treasury AS 2 tahun naik lebih 6 basis poin menjadi 3,817%.
Ketegangan antara AS-Tiongkok masih meningkat, karena Beijing memperingatkan negara-negara lain agar tidak membuat perjanjian dengan AS yang dapat merugikan kepentingan Tiongkok.
Ketegangan juga terjadi antara Presiden AS Donald Trump dan Ketua Federal Reserve AS Jerome Powell, dimana Trump mendesak Powell untuk menurunkan suku bunga.
Investor telah mencermati dengan saksama imbal hasil Treasury 10-tahun acuan, yang turun hingga sekitar 3,86% bulan ini sebelum melonjak.
Data awal yang dirilis oleh kementerian keuangan Jepang dan diurai oleh Moody’s Analytics menunjukkan bahwa investor Jepang menjual beberapa obligasi asing, kemungkinan Treasury, tetapi tidak dalam skala yang cukup besar untuk menjelaskan lonjakan imbal hasil, tulis firma analitik itu dalam sebuah catatan.
“Statistik mingguan mengenai arus sekuritas internasional menunjukkan investor utama Jepang merupakan penjual bersih obligasi jangka panjang asing—yang sebagian besar kemungkinan adalah Obligasi Pemerintah AS—antara 30 Maret dan 12 April,” kata Stefan Angrick, kepala ekonomi pasar Jepang dan pasar perbatasan di Moody’s Analytics.
“Penjualan bersih mencapai ¥3,1 triliun, atau sekitar $21 miliar, didorong oleh campuran pembelian yang lebih sedikit dan beberapa peningkatan penjualan. Tidak sedikit—tetapi tidak cukup untuk menjelaskan lonjakan imbal hasil,” tambah Angrick.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, imbal hasil Treasury AS masih dapat tertekan dengan masih berlangsungnya ketegangan perdagangan AS-Tiongkok.



