(Vibiznews-Forex) – Posisi yen dalam pair USDJPY tertekan ke posisi terendah 2 pekan pada perdagangan forex sesi Eropa hari Jumat (25/4/2025) oleh penguatan dolar AS di tengah kuatnya sentimen perdagangan aset risiko.
Yen Jepang bergerak lebih tinggi di atas 142 per dolar oleh pelemahan dolar AS setelah anjlok lebih dari 1% pada sesi sebelumnya.
Dolar AS menguat karena tanda-tanda meredanya ketegangan perdagangan global, dimana Presiden AS Donald Trump menegaskan bahwa negosiasi antara AS dan Tiongkok sedang berlangsung, meskipun Beijing membantahnya.
Berita terbaru juga datang dari Tiongkok yang pertimbangkan pengecualian atas beberapa barang AS dari tarif impornya yang tinggi sebesar 125%.
Lihat: Tiongkok Pertimbangkan Pengecualian Tarif Barang Amerika Serikat
Penguatan dolar AS juga disumbang oleh tanda-tanda tambahan kemajuan dalam pembicaraan perdagangan dengan Jepang dan Korea Selatan.
Sebelumnya Trump semakin menenangkan pasar dengan melunakkan pendiriannya terhadap Ketua Federal Reserve Jerome Powell, dengan menyatakan bahwa ia tidak pernah bermaksud untuk menggantikannya, pembalikan dari kritik sebelumnya yang telah menambah ketidakpastian seputar kepemimpinan kebijakan moneter.
Dari laporan ekonomi, tingkat inflasi inti Tokyo yang merupakan indikator utama tren harga nasional, melonjak ke level tertinggi 2 tahun sebesar 3,4% pada bulan April.
Hal ini mempersulit tugas Bank Jepang dalam menyeimbangkan risiko dari tarif AS yang lebih tinggi dan kenaikan harga, dengan bank sentral diharapkan untuk mempertahankan suku bunga tetap minggu depan.
Secara teknikal pair USDJPY kini berada di posisi 143.38 yang mencoba kembali ke resisten kuat di 143,27. Jika kemudian berhasil lanjut turun ke 142,77 akan meluncur ke posisi support kuat 142,10.
Namun jika penurunan pair tidak sampai ke posisi 143,05 akan kembali naik menuju 143.88, jika tembus akan lanjut menuju posisi resisten lemahnya di 143.97.
