(Vibiznews – Forex) Mata uang Euro berakhir turun pada akhir pekan hari Jumat terpicu penguatan dolar AS dan komentar dovish pejabat ECB.
Pasangan mata uang EUR/USD ditutup turun sebesar 0,23% pada 1.1363.
Euro berada di bawah tekanan dari dolar AS yang lebih kuat.
Selain itu, komentar dovish pejabat ECB pada hari Jumat melemahkan euro. Presiden ECB Lagarde mengatakan, “Risiko penurunan pertumbuhan ekonomi telah meningkat,” dan anggota Dewan Gubernur ECB Holzmann mengatakan ia melihat dampak disinflasi di Zona Euro dari tarif AS.
Presiden ECB Lagarde mengatakan, “Risiko penurunan pertumbuhan ekonomi telah meningkat,” menyoroti “peningkatan besar dalam ketegangan perdagangan global.” Anggota Dewan Gubernur ECB Holzmann mengatakan, “Sejauh ini, dampak bersih dari pengumuman tarif AS tampaknya lebih bersifat deflasi daripada inflasi.”
Pelemahan Euro terbatas setelah dolar AS jatuh kembali dari level tertinggi awal ketika Presiden AS Trump mengatakan AS tidak akan menurunkan tarif pada Tiongkok kecuali “mereka memberi kita sesuatu yang substansial.”
Swap memperkirakan peluang sebesar 98% untuk pemotongan suku bunga -25 bp oleh ECB pada pertemuan kebijakan 5 Juni.
Malam nanti akan ada pernyataan dari pejabat ECB Guindos.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang Euro akan mencermati pergerakan dolar AS, yang jika terus meningkat, akan menekan mata uang Euro. Juga jika malam nanti pernyataan pejabat ECB memberikan sinyal dovish bagi kebijakan suku bunga, akan menekan mata uang Euro. Pasangan mata uang EUR/USD diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 1.1322-1.1280. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 1.1399-1.1434.



