(Vibiznews – Forex) Indeks dolar AS berakhir naik moderat pada hari Selasa terdukung ekspektasi pelonggaran tarif perdagangan AS.
Indeks dolar AS ditutup naik 0,14% pada 99,17.
Dolar AS naik moderat di tengah ekspektasi keringanan tarif setelah Wall Street Journal melaporkan bahwa Presiden Trump akan melonggarkan tarif otomotif dan mencabut pungutan atas suku cadang asing untuk mobil dan truk yang dibuat di AS.
Namun kenaikan dolar AS banyak berkurang setelah defisit perdagangan AS secara tak terduga melebar ke rekor tertinggi, faktor negatif untuk PDB Q1, dan setelah indeks keyakinan konsumen AS bulan April dari Conference Board turun lebih dari yang diperkirakan ke level terendah dalam 5 tahun. Demikian juga data lowongan pekerjaan AS menurunkan kenaikan dolar AS.
Defisit perdagangan AS bulan Maret secara tak terduga melebar ke rekor tertinggi sebesar -$162,0 miliar, lebih besar dari ekspektasi sebesar -$145,0 miliar dan faktor negatif untuk PDB Q1.
Indeks keyakinan konsumen AS April dari Conference Board turun -7,3 ke level terendah 5 tahun sebesar 86,0, lebih lemah dari ekspektasi 88,0.
Lowongan pekerjaan JOLTS AS Maret turun -288.000 ke level terendah 6 bulan sebesar 7,192 juta, menunjukkan pasar tenaga kerja yang jauh lebih lemah dari ekspektasi 7,500 juta.
Pasar memperkirakan peluang sebesar 10% untuk penurunan suku bunga -25 bp setelah pertemuan FOMC 6-7 Mei, turun dari peluang 30% minggu lalu.
Malam nanti akan dirilis data GDP Growth Rate QoQ Adv yang diindikasikan menurun. Juga akan dirilis Core PCE Price Index Maret AS yang diindikasikan menurun.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS dapat bergerak positif dengan ekspektasi keringanan tarif perdagangan otomotif AS. Namun jika malam nanti data GDP Growth Rate QoQ Adv dan data Core PCE Price Index Maret AS terealisir menurun, akan dapat menekan dolar AS. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 99,38-99,59. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 98,95-98,73.



