(Vibiznews – Index) – Keuntungan saham Wall Street tidak berlanjut dan sebaliknya alami koreksi pada perdagangan yang berakhir Kamis dinihari (1/5/2025) oleh aksi ambil untung investor.
Tekanan aksi ambil untung banyak mengkoreksi saham teknologi sehingga hanya Nasdaq yang merah dengan turun 0,1% pada 17.446,34. Dow Jones dan S&P 500 masih bertahan positif dengan masing-masing naik 0,4% ke 40.669,36 dan 0,2% ke 5.569,06.
Aksi jual saham pada awal sesi di Wall Street terjadi merespon laporan pertumbuhan ekonomi AS yang kontraksi secara tak terduga dalam tiga bulan pertama tahun 2025.
Data PDB AS Q1=2025 turun 0,3% setelah melonjak 2,4% pada Q4-2024, jauh dari perkiraan ekonom naik 0,4%.
Lihat: PDB AS Kuartal Pertama 2025 Kontraksi Menghadapi Ketegangan Perdagangan
Penurunan PDB yang tak terduga dipicu oleh lonjakan impor dengan meroket sebesar 41,3% karena pebisnis bergegas mengimpor barang sebelum tarif berlaku.
Sentimen negatif bertambah dari laporan ADP yang menunjukkan lapangan kerja sektor swasta di AS meningkat jauh lebih sedikit dari yang diharapkan pada bulan April.
Namun, tekanan jual saham mereda dengan data yang mungkin menghasilkan optimisme tentang prospek suku bunga.
Secara sektoral, saham perumahan memimpin penguatan hingga mendorong Philadelphia Housing Sector Index naik 1,8%.
Penguatan signifikan juga terjadi pada saham emas, dengan NYSE Arca Gold Bugs Index naik 1,7% meskipun harga logam mulia tersebut turun.
Sementara itu pergerakan sebaliknya terjadi pada pelemahan yang cukup besar pada saham energi di tengah penurunan tajam harga minyak mentah.



