(Vibiznews – Forex) Mata uang Euro berakhir turun pada hari Rabu terbebani penguatan dolar AS.
Pasangan mata EUR/USD berakhir turun 0,50% pada 1.1329.
Indeks dolar AS berakhir naik pada hari Rabu terdukung optimisme negosiasi perdagangan global dan penurunan pasar saham yang mendorong permintaan likuiditas untuk dolar.
Namun kerugian Euro dikurangi setelah PDB Q1 Zona Euro meningkat lebih dari yang diperkirakan dan setelah penjualan ritel Jerman pada bulan Maret turun kurang dari yang diperkirakan.
PDB Q1 Zona Euro naik +0,4% q/q dan +1,2% y/y, lebih kuat dari ekspektasi +0,2% q/q dan +1,1% y/y.
Penjualan ritel Jerman bulan Maret turun -0,2% m/m, penurunan yang lebih kecil dari ekspektasi -0,4% m/m.
CPI Jerman bulan April (diharmonisasikan UE) naik +2,2% th/th, lebih kuat dari ekspektasi +2,1% th/th, tetapi masih merupakan laju peningkatan paling lambat dalam 7 bulan.
Swap memperkirakan peluang sebesar 100% untuk pemotongan suku bunga -25 bp oleh ECB pada pertemuan kebijakan 5 Juni.
Malam nanti akan dirilis data Jobless Claim minggu lalu AS yang diindikasikan meningkat.
Juga akan dirilis data ISM Manufacturing PMI April AS yang diindikasikan menurun.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang Euro akan bergerak lemah jika dolar AS lanjutkan penguatan. Namun jika malam nanti data Jobless Claim terealisir naik dan data ISM Manufacturing PMI April AS terealisir turun, dan menekan dolar AS, maka akan dapat menguatkan Euro. Pasangan mata uang EUR/USD diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 1.1298-1.1268. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 1.1379-1.1430.



