(Vibiznews-Forex) – Poundsterling dalam pair GBPUSD bergerak kuat pada perdagangan forex sesi Eropa hari Selasa (6/5/2025) menanti keputusan kebijakan Bank of England pada hari Kamis.
Secara teknikal pair GBPUSD bergerak fluktuatif di atas garis pivot mendekati resisten kuat di tengah pelemahan dolar AS.
Bank sentral Inggris atau Bank of England (BoE) akan mengumumkan kebijakan moneter terbarunya pada hari Kamis yang diperkirakan akan pangkas suku bunga sebesar 25 basis poin menjadi 4,25%.
Investor juga mencermati prakiraan ekonomi terbaru Bank, yang dapat memberi sinyal apakah pemotongan lebih lanjut mungkin terjadi.
Beberapa analis percaya BoE mungkin condong ke arah jalur pelonggaran yang lebih agresif dalam menanggapi risiko global, terutama yang terkait dengan tarif baru Presiden Trump, yang telah meningkatkan kekhawatiran akan perlambatan global.
Meskipun demikian, Inggris dipandang relatif terlindungi dari tarif Trump dibandingkan dengan Tiongkok atau UE. Dikarenakan AS mengalami surplus barang sebesar $12 miliar dengan Inggris pada tahun 2024.
Sementara itu, Federal Reserve diperkirakan akan mempertahankan suku bunga tetap pada hari Rabu.
Di sisi perdagangan, ketidakpastian terus berlanjut di sekitar hubungan AS-Tiongkok. Presiden Trump mengatakan Tiongkok mungkin menginginkan kesepakatan tetapi tidak memberikan garis waktu, sementara Beijing mengindikasikan kesediaan untuk berbicara jika AS menghapus tarif terlebih dahulu.
Secara teknikal menurut analis Vibiz Research Center pasangan GBPUSD berpotensi menguat dari skala H4.
Kini pair berada di posisi 1.3308 yang mencoba turun kembali ke posisi pivot di 1.3294, jika tembus akan meluncur terus ke support kuatnya di 1.3252.
Namun jika tidak sampai ke 1.3280 akan berusaha naik kembali ke posisi tertinggi di 1.3332 dan jika tembus lanjut ke resisten lemahnya di 1.3377.
