(Vibiznews – Index) – Bursa Wall Street Amerika Serikat memulai perdagangan saham pekan ini dengan koreksi harga cukup signifikan pada akhir sesi Selasa dinihari (6/5/2025).
Semua indeks utama berakhir di zona merah oleh aksi ambil untung investor pasca lonjakan harga pekan lalu yang disumbang optimisme meredanya tensi perang dagang global.
Terjadi volatilitas harga saham yang cukup besar selama sesi perdagangan hingga membuat Nasdaq berakhir turun 0,7% menjadi 17.844,24, S&P 500 turun 0,6% ke 5.650,38 dan Dow Jones turun 0,2% menjadi 41.218,83.
Pekan lalu S&P 500 ditutup lebih tinggi untuk sesi kesembilan berturut-turut pada hari Jumat lalu, rally terpanjangnya dalam lebih dari 20 tahun.
Meningkatnya kembali tensi perang dagang global menekan semua indeks Wall Street setelah Presiden Donald Trump mengumumkan rencana untuk mengenakan tarif 100% pada film yang diproduksi di luar negeri.
Selain itu Trump juga mengatakan kepada wartawan pada hari Minggu bahwa ia tidak memiliki rencana untuk berbicara dengan mitranya dari Tiongkok Xi Jinping minggu ini.
Namun pelemahan indeks Wall Street dibatasi laporan ekonomi yang menunjukkan peningkatan tak terduga aktivitas sektor jasa AS pada bulan April. Data PMI sektor jasa naik ke 51,6 pada bulan April dari 50,8 pada bulan Maret.
Secara sektoral, pelemahan dipimpin oleh saham energi di tengah penurunan tajam harga minyak mentah, dengan Philadelphia Oil Service Index anjlok 2,7% dan NYSE Arca Oil Index merosot 1,7%.
Pelemahan besar lainnya terlihat pada saham baja dengan NYSE Arca Steel Index turun 1,1 persen .
Pergerakan sebaliknya terlihat pada saham emas yang naik tajam seiring dengan harga logam mulia, mendorong NYSE Arca Gold Bugs Index naik 3,1%.
Saham maskapai penerbangan juga cetak kinerja yang kuat dengan NYSE Arca Airline Index naik 1,2%.



