(Vibiznews – Forex) Mata uang Euro berakhir naik pada hari Selasa terbantu pelemahan dolar AS.
Pasangan mata uang EUR/USD berakhir naik 0,48% pada 1.1369.
Selain itu, revisi kenaikan data PMI gabungan S&P Zona Euro April bersifat bullish untuk euro.
PMI gabungan S&P Zona Euro April direvisi naik sebesar +0,3 menjadi 50,4 dari 50,1 yang dilaporkan sebelumnya.
Kenaikan Euro semakin meningkat dengan meredanya ketidakstabilan politik di Jerman setelah Fredrich Merz memperoleh dukungan parlemen dalam putaran kedua pemungutan suara untuk menjadi kanselir Jerman berikutnya.
Namun kenaikan dibatasi pada PPI Zona Euro Maret yang lebih lemah dari yang diharapkan, faktor dovish untuk kebijakan ECB.
PPI Zona Euro Maret turun -1,6% m/m dan naik +1,9% y/y, lebih lemah dari ekspektasi -1,4% m/m dan +2,5% y/y.
Swap memperkirakan peluang sebesar 95% untuk pemotongan suku bunga -25 bp oleh ECB pada pertemuan kebijakan 5 Juni.
Sore nanti akan dirilis data Retail Sales Maret Zona Euro yang diindikasikan menurun.
Kamis dinihari nanti juga akan dirilis keputusan suku bunga The Fed, yang diperkirakan secara luas akan mempertahankan suku bunga tidak berubah.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang Euro akan mencermati pergerakan dolar AS, yang jika dolar AS menguat, akan menekan Euro. Juga jika data Retail Sales Zona Euro terealisir turun, akan menekan Euro. Demikian juga jika keputusan The Fed mempertahankan suku bunga dan menguatkan dolar AS, akan dapat menekan Euro. Pasangan mata uang EUR/USD diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 1.1306-1.1242. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 1.1407-1.1444.



