Wall Street Alami Tekanan Lanjutan, Tensi Perang Dagang Meningkat

383
wall street

(Vibiznews – Index) – Bursa saham Amerika Serikat kembali alami tekanan jual lanjutan untuk perdagangan sahamnya yang berakhir Rabu dinihari (7/5/2025) akibat meningkatnya tensi perang dagang yang membebani sentimen.

Semua indeks utama mundur dari posisi tertinggi dalam sebulan dengan Dow Jones merosot  1% menjadi 40.829,00, Nasdaq turun  0,9% menjadi 17.689,66, dan S&P 500 turun  0,8% menjadi 5.606,91.

Sentimen investor memburuk merespon sikap Presiden Trump yang  mengatakan  kita tidak harus menandatangani kesepakatan, bertentangan dengan optimisme dari pejabat Departemen Keuangan dan meredam harapan untuk keringanan tarif.

Ketegangan diplomatik juga terjadi setelah  Perdana Menteri Kanada Mark Carney  mengatakan “Kanada tidak untuk dijual,” yang direspon Trump dengan menjawab, “Jangan pernah berkata tidak pernah.”

Sementara itu pasar  memperkirakan Fed akan mempertahankan suku bunga, tetapi prospek ekonomi Powell tetap menjadi fokus.

Dari laporan ekonomi AS,  defisit perdagangan  melonjak jauh lebih banyak dari yang diharapkan pada bulan Maret.

Secara sektoral, pelemahan banyak disumbang oleh saham bioteknologi  dengan NYSE Arca Biotechnology Index  anjlok  5,1%. Salah satunya saham Vertex Pharmaceuticals  anjlok hingga 10% setelah melaporkan hasil kuartal pertama yang lebih lemah dari yang diharapkan.

Pelemahan yang cukup besar juga terlihat di antara saham farmasi, sebagaimana tercermin dari penurunan 3,7% oleh NYSE Arca Pharmaceutical Index.

Sementara itu saham emas memperpanjang rally hari Senin di tengah lonjakan harga logam mulia yang berkelanjutan.