(Vibiznews – Economy) – Bank sentral Amerika Serikat atau Federal Reserves baru saja mengumumkan kebijakan moneter terbarunya dengan tidak mengubah suku bunganya pada hari Kamis (8/5/2025) setelah melakukan pertemuan FOMC selama 2 hari.
Federal Reserve mengumumkan keputusannya yang sudah lama ditunggu-tunggu untuk tidak mengubah suku bunga dengan alasan meningkatnya ketidakpastian tentang prospek ekonomi.
Untuk mendukung tujuan gandanya, yaitu lapangan kerja maksimum dan inflasi pada tingkat 2 persen dalam jangka panjang, Fed memutuskan untuk tidak mengubah target suku bunga dana federal pada 4,25% hingga 4,50% untuk pertemuan ketiga berturut-turut.
Fed mencatat perubahan dalam ekspor neto telah memengaruhi data tetapi mengatakan indikator terbaru menunjukkan aktivitas ekonomi terus berkembang dengan kecepatan yang solid.
Bank sentral juga mengatakan tingkat pengangguran telah stabil pada tingkat yang rendah dan kondisi pasar tenaga kerja tetap solid sekalipun inflasi tetap agak tinggi.
Fed mengatakan ada risiko pada kedua sisi mandat gandanya dan memperingatkan tentang meningkatnya risiko pengangguran yang lebih tinggi dan inflasi yang lebih tinggi.
Dalam mempertimbangkan tingkat dan waktu penyesuaian tambahan pada suku bunga, Fed mengatakan akan menilai dengan cermat data yang masuk, prospek yang berkembang, dan keseimbangan risiko.
The Fed menegaskan kembali bahwa mereka akan siap untuk menyesuaikan sikap kebijakan moneter sebagaimana mestinya jika muncul risiko yang dapat menghambat pencapaian tujuan gandanya.
Pertemuan kebijakan moneter bank sentral berikutnya dijadwalkan pada 17-18 Juni, ketika pejabat Fed juga akan memberikan proyeksi terbaru mereka untuk ekonomi, inflasi, dan suku bunga.
FedWatch Tool milik CME Group saat ini menunjukkan peluang sebesar 71,6 persen bahwa The Fed akan sekali lagi membiarkan suku bunga tidak berubah bulan depan, tetapi peluang sebesar 27,8 persen untuk penurunan suku bunga seperempat poin.



