(Vibiznews – Forex) Mata uang Euro berakhir naik pada hari Selasa terbantu pelemahan dolar AS.
Pasangan mata uang EUR/USD berakhir naik 0,88% pada 1.1185.
Pelemahan dolar AS mendukung Euro. Indeks dolar AS pada hari Selasa berakhir setelah data inflasi AS bulan April lebih lemah dari yang diperkirakan dan menunjukkan peningkatan terkecil dalam 4 tahun.
Demikian juga data ekonomi menunjukkan ekspektasi survei ZEW Jerman bulan Mei terhadap pertumbuhan ekonomi naik lebih dari yang diperkirakan, yang merupakan hal yang menguntungkan bagi euro.
Ekspektasi survei ZEW Jerman bulan Mei terhadap pertumbuhan ekonomi naik +39,2 menjadi 25,2, lebih kuat dari ekspektasi 11,3.
Selain itu, kenaikan imbal hasil obligasi Jerman 10 tahun pada hari Selasa ke level tertinggi dalam 1 bulan memperkuat Euro.
Kenaikan Euro dibatasi kekhawatiran perdagangan antara AS dan UE setelah Menteri Keuangan AS Bessent mengatakan Uni Eropa menderita “masalah tindakan kolektif” yang menghambat negosiasi perdagangan dan pembicaraan perdagangan antara AS dan Eropa “mungkin sedikit lebih lambat.”
Swap memperkirakan peluang sebesar 85% untuk pemangkasan suku bunga sebesar -25 bp oleh ECB pada pertemuan kebijakan 5 Juni.
Malam nanti akan ada pernyataan pejabat ECB Cipollone.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang Euro dapat bergerak naik jika pelemahan dolar AS berlanjut seiring perlambatan inflasi AS. Jika malam nanti pernyataan pejabat ECB memberikan sinyal dovish bagi kebijakan suku bunga ECB, akan dapat menekan mata uang Euro. Pasangan mata uang EUR/USD diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 1.1225-1.1264. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 1.1116-1.1046.



