(Vibiznews – Forex) Euro bergerak naik pada hari Senin, memperpanjang pemulihannya dari level terendah satu bulan yang dicapai pada 12 Mei, didukung oleh pelemahan dolar AS secara luas.
Pasangan mata uang EUR/USD bergerak naik 0,96% pada 1.1272.
Penurunan dolar AS mengikuti keputusan Moody’s untuk menurunkan peringkat kredit AS satu tingkat, dari Aaa menjadi Aa1, dengan alasan meningkatnya kekhawatiran atas meningkatnya utang pemerintah dan melebarnya defisit fiskal.
Penurunan peringkat tersebut memicu kekhawatiran tentang potensi kejatuhan ekonomi di AS dan membebani aset-aset Amerika.
Sementara itu, UE dan Inggris mencapai kesepakatan sementara tentang bidang-bidang utama termasuk kerja sama pertahanan dan keamanan, perikanan, dan mobilitas pemuda, menjelang pertemuan puncak UE-Inggris mendatang pada hari Senin. Menurut pejabat UE, kesepakatan tersebut dapat memungkinkan perusahaan-perusahaan Inggris untuk berpartisipasi dalam kontrak-kontrak pertahanan utama UE, menandai langkah maju dalam hubungan pasca-Brexit.
Inflasi utama April zona Euro stabil, sedangkan inflasi inti April zona Euro meningkat secara tahunan dari 2,4% menjadi 2,7%.
Di sisi kebijakan moneter, Bank Sentral Eropa diperkirakan akan terus menurunkan suku bunga pada bulan Juni, dengan kemungkinan pelonggaran lebih lanjut setelah titik tersebut.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang Euro akan bergerak naik terpicu pelemahan dolar AS setelah pemangkasan peringkat kredit AS oleh Moodys. Terjadinya kesepakatan dagang Uni Eropa-Inggris dan kenaikan inflasi inti April zona Euro, juga memberikan dukungan bagi Euro. Namun jika malam nanti pernyataan pejabat Fed memberikan sinyal hawkish bagi kebijakan suku bunga The Fed, akan menguatkan dolar AS. Pasangan mata uang EUR/USD diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 1.1316-1.1359. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 1.1201-1.1129.



