(Vibiznews – Index) – Bursa saham Jepang awal pekan alami kerugian lanjutan pada perdagangan hari Senin (19/5/2025) imbas pelemahan bursa berjangka AS dan juga penguatan yen terhadap dolar AS.
Indeks harian Nikkei terjun ke terendah sepekan lebih oleh terguncangnya sentimen global setelah penurunan peringkat Moody atas prospek kredit AS.
Sentimen juga dibebani oleh ancaman dari Menteri Keuangan Bessent memperingatkan bahwa mitra akan menghadapi tarif maksimum jika mereka gagal bernegosiasi dengan itikad baik.
Sementara itu investor juga mencerna data Tiongkok yang menunjukkan output industri dan penjualan ritel yang lebih lambat pada bulan April.
Indeks harian Nikkei turun 0,7% pada 37.499, sedangkan indeks Topix turun 0,08% menjadi 2.738,39.
Untuk indeks Nikkei berjangka kontrak bulan Juni 2025 turun 1,01% pada posisi 37390.
Saham-saham besar yang menekan Nikkei seperti Fast Retailing turun 1,1%, Advantest dan Tokyo Electron masing-masing turun 1,4% dan 1,2%.
Sebaliknya, perusahaan farmasi Daiichi Sankyo melonjak 6,6%, menjadi yang teratas dalam perolehan saham.



