(Vibiznews – Forex) Mata uang Euro berakhir naik pada hari Selasa terdukung pelemahan dolar AS.
Pasangan mata uang EUR/USD ditutup naik 0,37% pada 1.1284.
Kenaikan Euro dibatasi setelah data harga produsen Jerman untuk bulan April berkontraksi lebih dari yang diperkirakan, faktor dovish untuk kebijakan ECB.
PPI Jerman bulan April turun -0,9% thn/thn, lebih lemah dari ekspektasi -0,6% thn/thn dan penurunan terbesar dalam 6 bulan.
Selain itu, komentar dovish dari anggota Dewan Gubernur ECB Knot dan Wunsch berdampak negatif terhadap Euro karena mereka mengisyaratkan dukungan untuk pemotongan suku bunga ECB tambahan.
Anggota Dewan Gubernur ECB Knot mengatakan dia “tidak dapat mengesampingkan” pemotongan suku bunga ECB lainnya pada bulan Juni, tetapi “terlalu dini” untuk membuat keputusan tanpa melihat prakiraan triwulanan yang baru.
Anggota Dewan Gubernur ECB Wunsch mengatakan ekonomi Zona Euro mungkin memerlukan suku bunga pada level yang “cukup mendukung” untuk memastikan inflasi tidak jatuh di bawah target setelah serangkaian guncangan.
Swap memperkirakan peluang sebesar 95% untuk pemotongan suku bunga -25 bp oleh ECB pada pertemuan kebijakan 5 Juni.
Malam nanti akan ada pernyataan pejabat ECB Lane.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang Euro akan bergerak naik jika pelemahan dolar AS berlanjut. Jika pernyataan pejabat ECB memberikan dukungan pemangkasan suku bunga ECB, dapat menekan mata uang Euro. Pasangan mata uang EUR/USD diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 1.1307-1.1331. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 1.1239-1.1195.
