Euro Akhir Pekan Naik Tertinggi 2 Minggu Terdukung Pelemahan Dolar AS

465
Photo by Vibizmedia

(Vibiznews – Forex) Mata uang Euro naik ke level tertinggi dalam 2 minggu dan berakhir turun pada akhir pekan hari Jumat terbantu pelemahan dolar AS.

Pasangan mata uang EUR/USD berakhir naik sebesar 0,74% pada 1.1364.

Kenaikan Euro juga didukung data yang menunjukkan revisi ke atas pada PDB Jerman pada Q1, yang merupakan hal yang positif bagi Euro.

PDB Q1 Jerman direvisi naik menjadi +0,4% q/q dan -0,2% y/y dari yang dilaporkan sebelumnya +0,2% q/q dan -0,4% y/y.

Namun kenaikan Euro terbatas setelah laporan hari Jumat dari ECB menunjukkan tekanan upah yang melambat di Zona Euro pada Q1, faktor yang mendukung kebijakan ECB.

ECB melaporkan bahwa upah yang dinegosiasikan pada Q1 di Zona Euro naik +2,4%, turun dari +4,1% pada Q4, tanda meredanya tekanan upah dan faktor yang mendukung kebijakan ECB.

Komentar dari anggota Dewan Gubernur ECB Rehn dan Stournaras juga berdampak negatif bagi Euro karena mereka menyatakan dukungan mereka terhadap pemotongan suku bunga pada bulan Juni dari ECB.

Anggota Dewan Gubernur ECB Rehn mengatakan, “Jika data yang masuk dan analisis ekonomi makro mengonfirmasi prospek stabilisasi inflasi saat ini dan pertumbuhan yang agak tenang, respons yang tepat pada bulan Juni adalah melanjutkan pelonggaran moneter dan memangkas suku bunga.”

Anggota Dewan Gubernur ECB Stournaras mengatakan, “Saya yakin ECB akan memangkas suku bunga sekali lagi pada bulan Juni dan kemudian saya melihat jeda.”

Swap memperkirakan peluang sebesar 97% untuk pemangkasan suku bunga -25 bp oleh ECB pada pertemuan kebijakan 5 Juni.

Pada awal pekan pada hari Senin, akan ada pernyataan dari Presiden ECB Lagarde.

Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya di awal pekan, mata uang Euro akan bergerak naik jika pelemahan dolar AS berlanjut. Namun jika pernyataan Presiden ECB Lagarde memberikan sinyal dovish untuk kebijakan suku bunga ECB, akan dapat menekan mata uang Euro. Pasangan mata uang EUR/USD diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 1.1399-1.1435. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Supprt 1.1304-1.1245.