(Vibiznews – Forex) Indeks dolar AS sesi Asia bergerak turun terendah dalam lima minggu pada hari Selasa, terbebani meningkatnya kekhawatiran atas prospek fiskal AS.
Indeks dolar AS bergerak turun 0,16% pada 98,95.
Perhatian pasar pada saat sekarang ini terfokus pada debat Senat mendatang atas RUU pemotongan pajak dan belanja AS, yang diperkirakan akan memperluas utang nasional.
Menurut Congressional Budget Office, langkah-langkah yang diusulkan dapat menambah sekitar $3,8 triliun ke utang pemerintah federal sebesar $36,2 triliun selama dekade berikutnya.
Sementara itu keputusan Trump untuk menunda pemberlakuan tarif 50% pada impor Uni Eropa hingga 9 Juli, mendorong euro ke level tertinggi dalam satu bulan, memberikan tekanan ke bawah tambahan pada dolar AS.
Malam nanti akan dirilis data Durable Goods Orders AS bulan April yang diindikasikan negatif.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS akan bergerak lemah, masih dibayangi kekhawatiran fiskal AS dan penguatan Euro setelah Presiden AS Trump menunda pengenaan tarif 50% terhadap Uni Eropa. Juga jika malam nanti data Durable Goods Orders AS bulan April terealisir turun, akan menekan dolar AS. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 98,71-98,46. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 99,18-99,40.



