(Vibiznews – Forex) Indeks dolar AS berakhir turun pada hari Senin masih dibayangi kekhawatiran fiskal, meskipun ketegangan perdagangan mereda setelah Trump menunda pemberlakuan tarif 50% terhadap Uni Eropa hingga 9 Juli.
Indeks dolar AS berakhir turun 0,18% pada 98,93.
Dolar tetap berada di bawah tekanan kekhawatiran fiskal setelah Trump mengindikasikan bahwa pengeluaran besar-besaran dan usulan pemotongan pajak dapat mengalami revisi signifikan di Senat AS.
Trump mengumumkan penundaan pengenaan tarif 50% terhadap Uni Eropa di Truth Social setelah menelepon Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen, yang menggambarkan percakapan tersebut berjalan baik tetapi mencatat lebih banyak waktu diperlukan untuk mencapai kesepakatan yang baik.
Trump juga menyatakan akan mengenakan tarif 25% pada iPhone yang dijual di AS yang tidak diproduksi di dalam negeri, meningkatkan kekhawatiran atas ketegangan perdagangan yang lebih luas.
Malam nanti akan dirilis data Durable Goods Orders AS bulan April yang diindikasikan negatif.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS akan bergerak lemah, masih dibayangi kekhawatiran fiskal AS dan penguatan Euro setelah Presiden AS Trump menunda pengenaan tarif 50% terhadap Uni Eropa. Juga jika malam nanti data Durable Goods Orders AS bulan April terealisir turun, akan menekan dolar AS. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 98,69-98,46. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 99,16-99,40.



