(Vibiznews-Forex) – Poundsterling dalam pair GBPUSD mundur dari puncak tertinggi 3 tahun masuki perdagangan forex sesi Amerika hari Jumat (13/6/2025) akibat kuatnya sentimen safe haven yang menguntungkan dolar AS.
Poundsterling retreat dari posisi 1,3630 di tengah kekhawatiran akan konflik geopolitik di kawasan Timur Tengah pasca serangan Israel ke situs nuklir Iran yang memicu permintaan safe haven cukup kuat.
Setelah itu diberitakan Iran membalasnya dengan ratusan pesawat tanpa awak dan memperingatkan akan pembalasan lebih lanjut.
Sementara itu, secara fundamental tanda-tanda ketegangan ekonomi dan permintaan tenaga kerja yang lebih lemah telah meningkatkan ekspektasi pasar bahwa Bank of England akan memangkas suku bunga lebih agresif dari perkiraan.
Secara teknikal menurut analis Vibiz Research Center pasangan GBPUSD berpotensi terkoreksi, yang terlihat sedang menembus support kuat harian.
Kini pair berada di posisi 1.3525 yang meluncur terus ke support lemahnya di 1.3485, dan jika tembus akan meluncur terus ke support lanjutan di 1.3447.
Namun jika tidak berhasil menembus 1.3485 akan mantul naik menuju pivot di 1.3585 dan jika tembus akan lanjut ke posisi resisten kuat di 1.3648.



