(Vibiznews-Forex) – Poundsterling dalam pair GBPUSD semakin menjauh dari posisi tertinggi 3 tahun pada perdagangan forex sesi Eropa hari Selasa (17/6/2025) di tengah kuatnya permintaan safe haven.
Poundsterling melemah terhadap dolar AS dengan sentimen investor mencari isyarat baru tentang prospek perang Israel-Iran.
Sebelumnya sebuah laporan dari media menunjukkan bahwa Iran berusaha mendekati rekan-rekannya di Timur Tengah untuk mendesak Presiden Amerika Serikat Trump agar minta Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu untuk segera melakukan gencatan senjata.
Menyusul desakan Teheran, Trump telah meminta Wakil Presiden AS JD Vance dan utusan Timur Tengah untuk mendorong pertemuan dengan Iran minggu ini.
Pasar juga berhati-hati menanti pengumuman kebijakan terbaru dari BOE, karena tanda-tanda ketegangan ekonomi dan permintaan tenaga kerja yang lebih lemah meningkatkan ekspektasi bank sentral tersebut akan memangkas suku bunga lebih agresif dari yang diantisipasi.
Secara teknikal menurut analis Vibiz Research Center pasangan GBPUSD berpotensi terkoreksi, yang terlihat sedang mendaki menuju support kuat harian.
Kini pair berada di posisi 1.3547 yang meluncur menuju support kuat di 1.3531 dan jika tembus akan meluncur terus ke support lemahnya di 1.3488.
Namun jika tidak berhasil menembus support kuat akan memantul ke arah posisi tertinggi di 1.3578 dan jika tembus akan lanjut ke posisi resisten kuat di 1.3620.



