(Vibiznews – Forex) Mata uang Euro berakhir naik pada hari Senin terdukung pelemahan dolar AS.
Pasangan mata uang EUR/USD berakhir naik 0,08% pada 1.1560.
Euro naik terdukung pelemahan dolar AS.
Euro juga memperoleh dukungan dari komentar positif dari Wakil Presiden ECB Guindos pada hari Senin, yang mengatakan ancaman inflasi yang tidak mencapai target 2% ECB telah terkendali, dan kenaikan upah mereda ke level yang dianggap sesuai dengan tujuan ECB.
Namun kenaikan Euro dibatasi setelah berita ekonomi hari Senin menunjukkan tekanan upah di Zona Euro mereda, faktor dovish untuk kebijakan ECB.
Biaya tenaga kerja Zona Euro pada Q1 turun menjadi +3,4% y/y dari +3,8% y/y pada Q4, laju kenaikan terkecil sejak Q3 tahun 2022.
Swap memperkirakan peluang sebesar 7% untuk pemotongan suku bunga -25 bp oleh ECB pada pertemuan kebijakan 24 Juli.
Sore nanti akan dirilis data ZEW Economic Sentimen Index bulan Juni untuk Zona Euro dan Jerman, yang diindikasikan terjadi peningkatan.
Analyst Vibiz Research memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang Euro akan mencermati pergerakan dolar AS yang dapat dipengaruhi konflik Israel-Iran. Juga jika sore nanti data ZEW Economic Sentimen Index bulan Juni untuk Zona Euro dan Jerman terealisir meningkat, akan menguatkan Euro. Pasangan mata uang EUR/USD diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 1.1609-1.1657. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 1.1518-1.1475.



