(Vibiznews-Forex) – Poundsterling dalam pair GBPUSD konsolidasi di posisi terendah dalam sebulan pada perdagangan forex sesi Eropa hari Senin (23/6/2025) di tengah meningkatnya ketegangan di Timur Tengah hingga mendorong investor beralih ke dolar AS.
Permintaan safe haven dolar meningkat setelah militer Amerika Serikat melakukan serangan bom terhadap 3 fasilitas nuklir Iran, memicu terjadinya aksi pembalasan.
Dari laporan ekonomi, data flash PMI gabungan S&P Global naik menjadi 50,7 pada bulan Juni, sedikit di atas ekspektasi. Dimana sektor manufaktur terus berkontraksi tetapi lebih rendah dari perkiraan, sementara sektor jasa sesuai dengan estimasi.
Secara teknikal menurut analis Vibiz Research Center pasangan GBPUSD berpotensi melemah, yang terlihat sudah menyentuh 2 posisi support hariannya.
Kini pair berada di posisi 1.3390 yang meluncur kembali menuju posisi terendah di 1.3370 dan jika tembus akan meluncur terus ke support lanjutan di 1.3348.
Namun jika tidak berhasil menembus 1.3370 akan memantul kembali ke posisi tertinggi di 1.3448 dan jika tembus akan lanjut ke posisi resisten kuat di 1.3497.



