(Vibiznews – Forex) Mata uang Euro berakhir naik pada hari Rabu terbantu pelemahan dolar AS.
Pasangan mata uang EUR/USD berakhir naik 0,43% pada 1.1660.
Euro pulih dari kerugian awal pada hari Rabu dan menguat ke level tertinggi dalam 3,5 tahun terdukung pelemahan dolar AS.
Dolar AS menyerah pada kenaikan awal pada hari Rabu dan berbalik melemah, sehingga mendorong kenaikan Euro.
Euro juga memperoleh dukungan dari berita ekonomi hari Rabu yang menunjukkan pendaftaran mobil baru di Zona Euro pada bulan Mei meningkat paling tinggi dalam lima bulan, sebuah tanda menguatnya belanja konsumen.
Pendaftaran mobil baru di Zona Euro pada bulan Mei naik +1,6% secara tahunan menjadi 927.000, peningkatan terbesar dalam lima bulan.
Swap mendiskon peluang sebesar 9% untuk pemotongan suku bunga sebesar -25 bp oleh ECB pada pertemuan kebijakan 24 Juli.
Siang nanti akan dirilis data GfK Consumer Confidence Juli.
Juga sore nanti akan ada pernyataan dari pejabat ECB Guindos dan Schnabel.
Dari AS, malam nanti akan dirilis data Durable Goods Orders Mei AS yang diindikasikan meningkat.
Juga akan dirilis data GDP Growth Rate Q1 Final yang diindikasikan menurun.
Juga akan dirilis data Initial Jobless Claim AS minggu lalu yang diindikasikan tidak berubah.
Juga akan ada pernyataan dari pejabat Fed Barkin, Hammack dan Barr.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang Euro akan bergerak naik jika dolar AS terus melemah. Juga akan mencermati rilis data ekonomi AS dan pernyataan pejabat Fed, yang jika memberikan dukungan bagi dolar AS, akan dapat menekan Euro dan sebaliknya. Pasangan mata uang EUR/USD diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 1.1687-1.1713. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 1.1612-1.1563.



