(Vibiznews – Forex) Indeks dolar AS berakhir naik pada hari Rabu terdukung pelemahan mata uang saingannya.
Indeks dolar AS ditutup naik 0,13% pada 96,77.
Dolar AS bergerak naik dengan meningkatnya ketegangan perdagangan dengan Jepang, yang melemahkan yen, setelah Presiden Trump menyatakan bahwa kesepakatan perdagangan dengan Jepang tidak mungkin terjadi.
Dolar AS menambah kenaikannya ketika GBP/USD jatuh ke level terendah dalam 1 minggu karena kekacauan politik di Inggris setelah Perdana Menteri Inggris Starmer gagal sepenuhnya mendukung Menteri Keuangan Reeves, yang memperkuat spekulasi bahwa Reeves akan segera mengundurkan diri.
Namun kenaikan Dolar AS dibatasi terbebani pasar tenaga kerja AS melemah setelah perubahan ketenagakerjaan ADP bulan Juni menurun untuk pertama kalinya dalam lebih dari dua tahun.
Perubahan ketenagakerjaan ADP AS bulan Juni secara tak terduga turun -33.000, lebih lemah dari ekspektasi kenaikan +98.000 dan penurunan pertama dalam 2-1/4 tahun.
Selain itu, reli pasar saham di S&P 500 ke rekor tertinggi baru mengekang permintaan likuiditas untuk dolar.
Meningkatnya defisit juga berdampak buruk bagi dolar karena Kantor Anggaran Kongres memperkirakan RUU rekonsiliasi Partai Republik yang sedang dibahas di Kongres akan menambah hampir $3,3 triliun pada defisit anggaran AS selama sepuluh tahun ke depan.
Pasar memperkirakan peluang 23% dari penurunan suku bunga -25 bp pada pertemuan FOMC 29-30 Juli.
Malam nanti akan dirilis data tenaga kerja Non Farm Payrolls Juni AS yang diindikasikan menurun, data Unemployment Rate Juni AS yang diindikasikan meningkat, Tingkat Upah Juni yang diindikasikan menurun, Initial Jobless Claim AS minggu lalu yang diindikasikan meningkat.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS dapat bergerak naik jika mata uang saingannya seperti Yen dan Poundsterling melemah. Namun indeks dolar AS dibayangi sentimen bearish pelemahan data tenaga kerja ADP dan kekhawatiran defisit anggaran AS. Juga jika malam nanti data tenaga kerja AS menunjukkan pelemahan, akan menekan dolar AS. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 97,07-97,38. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 96,54-96,32.



