(Vibiznews – Forex) Indeks dolar AS berakhir naik pada hari Selasa terdukung kenaikan imbal hasil Treasury AS.
Indeks dolar AS ditutup naik 0,16% pada 97,51.
Imbal hasil Treasury 10 tahun AS naik ke level tertinggi 2 minggu pada hari Selasa di 4,43%, yang memperkuat perbedaan suku bunga dolar.
Pelemahan yen juga menguntungkan dolar karena yen jatuh ke level terendah 2 minggu terhadap dolar pada hari Selasa.
Namun kenaikan dolar terbatas karena penguatan pasar saham setelah Presiden AS Donald Trump pada hari Senin malam mengisyaratkan bahwa ia terbuka untuk negosiasi lebih lanjut tentang tarif.
Pada hari Senin malam, Presiden Trump mengatakan bahwa ia masih terbuka untuk negosiasi tambahan dan bahwa batas waktu 1 Agustus untuk tarif yang lebih tinggi “tidak 100% pasti,” menambahkan, “kami tidak akan bersikap tidak adil” dan akan memandang positif negara-negara yang terus menawarkan konsesi tambahan.
Pasar memperkirakan peluang 5% dari penurunan suku bunga -25 bp pada pertemuan FOMC 29-30 Juli.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, indeks dolar AS akan mencermati perkembangan tarif perdagangan. Dengan pernyataan Presiden AS Donald Trump yang membuka kesempatan untuk negosiasi tambahan untuk pengenaan tarif per 1 Agustus 2025, dapat menurunkan dolar AS. Indeks dolar AS diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 97,20-96,85. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 97,86-98,17.
