(Vibiznews – Index) – Bursa saham Jepang akhir pekan melemah imbas kerugian saham Fast Retailing pada perdagangan hari Jumat (11/7/2025) dan mencetak kerugian mingguan terbesar sejak bulan Mei.
Indeks harian Nikkei anjlok ke posisi terendah 2 pekan lebih oleh anjloknya saham induk Uniqlo tersebut sebesar 6,9% setelah perusahaan memperingatkan bahwa tarif Trump akan berdampak signifikan pada operasinya di AS akhir tahun ini. Kondisi ini mendorong Fast Retailing berencana untuk menaikkan harga.
Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif 25% untuk barang-barang Jepang, yang akan berlaku pada 1 Agustus yang semakin menegangkan hubungan dagang AS-Jepang.
Sebagai tanggapan, Perdana Menteri Shigeru Ishiba menegaskan kembali perlunya Jepang untuk mengurangi ketergantungannya pada AS di bidang-bidang penting seperti pertahanan, ketahanan pangan, dan energi.
Indeks harian Nikkei turun 0,19% hingga ditutup pada 39.569, namun indeks Topix turun 0,04% menjadi 2.823,24.
Secara mingguan Nikkei dan Topix alami kerugian dengan masing-masing turun 1,04% dan 0,14%, setelah pekan sebelumnya juga melemah.
Sementara itu untuk indeks Nikkei berjangka kontrak bulan September 2025 turun 0,33% pada posisi 39510.
Beberapa saham besar yang turut menekan Nikkei seperti Fujikura (-3,2%), Mitsubishi Heavy Industries (-2,0%), dan SoftBank Group (-1,4%).



