(Vibiznews – Forex) Mata uang Euro turun terendah baru dalam 2,5 minggu dan berakhir melemah pada hari Senin terpicu ketegangan perdagangan AS-Uni Eropa.
Pasangan mata uang EUR/USD ditutup turun 0,22% pada 1.1664.
Presiden AS Donald Trump menyatakan akan mengenakan tarif 30% pada impor AS dari Uni Eropa yang dapat memperlambat ekonomi Zona Euro dan berdampak negatif bagi Euro.
Namun penurunan Euro terbatas setelah imbal hasil obligasi Jerman 10 tahun naik ke level tertinggi dalam 3,5 bulan, yang memperkuat perbedaan suku bunga euro.
Swap memperkirakan peluang 2% penurunan suku bunga sebesar -25 bp oleh ECB pada pertemuan kebijakan 24 Juli.
Sore nanti akan dirilis data ZEW Economic Sentiment Index Juli Jerman dan Zona Euro yang diindikasikan meningkat.
Malam nanti akan dirilis data inflasi dan inflasi inti bulan Juni AS yang diindikasikan meningkat.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang Euro akan bergerak turun seiring masih berlangsungnya ketegangan perdagangan AS-Uni Eropa dan penguatan dolar AS. Jika sore nanti data ZEW Economic Sentiment Index Juli Jerman dan Zona Euro terealisir naik, akan menguatkan Euro. Namun jika malam nanti data inflasi AS terealisir naik, dan menguatkan dolar AS, akan dapat menekan Euro. Pasangan mata uang EUR/USD diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 1.1647-1.1629. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 1.1690-1.1715.
