(Vibiznews-Forex) – Posisi yen dalam pair USDJPY bergerak konsolidasi di kisaran terendah dalam 2 bulan pada perdagangan forex sesi Asia hari Jumat (18/7/2025) merespon buruknya data ekspor-impor Jepang.
Yen Jepang dibuka menguat seiring investor mencerna rilis data inflasi Jepang terbaru. Inflasi umum turun menjadi 3,3% pada Juni 2025 dari 3,5% pada Mei, namun ini menandai bulan ke-39 berturut-turut inflasi tetap berada di atas target Bank of Japan sebesar 2%.
Hal ini memperkuat ekspektasi bahwa BoJ mungkin mempertimbangkan pengetatan kebijakan moneter, mengingat inflasi di atas target yang telah berlangsung lama.
Data ekonomi sebelumnya menunjukkan surplus perdagangan Jepang menyusut pada bulan Juni, lebih rendah dari ekspektasi karena ekspor turun untuk bulan kedua dan impor sedikit meningkat. Data ini muncul di tengah kekhawatiran yang berkelanjutan tentang prospek ekonomi Jepang, terutama mengingat meningkatnya ketegangan perdagangan.
Jepang kini menghadapi tarif baru AS sebesar 25% untuk barang, yang akan berlaku mulai 1 Agustus, menambah tarif 25% yang sudah ada untuk mobil. Sementara itu, Jepang dijadwalkan menyelenggarakan pemilihan Majelis Tinggi pada tanggal 20 Juli.
Secara teknikal pair USDJPY sedang mendaki masuki area resisten dan menurut analyst Vibiz Research Center pair berpotensi bearish.
Pair kini berada di posisi 148,50 yang sedang naik menuju posisi R1 dan jika tembus lanjut menuju posisi resisten selanjutnya di 149.40 – 150.60.
Namun jika pair gagal tembus 149,00 akan memantul turun ke posisi terendah di 148,28 dan jika tembus lanjut ke S1 di kisaran 147,80.
| R3 | R2 | R1 | Pivot | S1 | S2 | S3 |
| 150.60 | 149.80 | 149.24 | 148.45 | 147.81 | 147.06 | 146.23 |



