(Vibiznews – Forex) Mata uang Euro berakhir naik pada akhir pekan hari Jumat terbantu pelemahan dolar AS.
Pasangan mata uang EUR/USD ditutup naik 0,25% pada 1.1626.
Kenaikan Euro terdukung pelemahan dolar AS setelah Gubernur The Fed Waller mengatakan ia mendukung penurunan suku bunga The Fed akhir bulan ini.
Namun kenaikan Euro dibatas data ekonomi Zona Euro hari Jumat yang berdampak negatif bagi euro setelah sektor konstruksi Zona Euro bulan Mei mencatat penurunan terbesar dalam 2,5 tahun dan harga produsen Jerman bulan Juni turun pada laju tertajam dalam 9 bulan, yang merupakan faktor dovish bagi kebijakan EBC.
Produksi konstruksi Zona Euro bulan Mei turun -1,7% m/m, penurunan terbesar dalam hampir 2,5 tahun.
PPI Jerman bulan Juni turun -1,3% y/y, sesuai dengan ekspektasi dan laju penurunan tertajam dalam 9 bulan.
Penguatan euro juga terbatas pada hari Jumat setelah Financial Times melaporkan bahwa Presiden Trump mendorong tarif minimum 15%-20% dalam setiap kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa (UE), karena Trump tidak terpengaruh oleh tawaran terbaru UE untuk mengurangi tarif mobil.
Swap memperkirakan peluang 1% penurunan suku bunga sebesar -25 bp oleh ECB pada pertemuan kebijakan 24 Juli.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya di awal pekan, Euro dapat bergerak naik jika dolar AS lanjutkan pelemahan. Euro juga akan mencermati perkembangan perdagangan AS-Uni Eropa. Pasangan mata uang EUR/USD diperkirakan bergerak dalam kisaran Resistance 1.1667-1.1708. Namun jika turun, akan bergerak dalam kisaran Support 1.1590-1.1554.



