(Vibiznews – Forex) Mata uang Euro ditutup naik pada hari Selasa terbantu pelemahan dolar AS.
Pasangan mata uang EUR/USD berakhir naik 0,50% pada 1.1755.
Kenaikan Euro terdorong pelemahan dolar AS.
Euro juga mendapat dukungan dari ekspektasi bahwa ECB akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan kebijakan hari Kamis.
Namun penguatan euro dibatasi setelah Survei Pinjaman Bank triwulanan dari ECB pada hari Selasa menunjukkan bahwa permintaan pinjaman tetap lemah, sebuah faktor dovish bagi kebijakan ECB dan negatif bagi euro.
Euro juga tertekan karena kekhawatiran bahwa Presiden Trump mendorong tarif minimum 15%-20% dalam setiap kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa (UE), karena Trump tetap tidak terpengaruh oleh tawaran terbaru UE untuk mengurangi tarif mobil. Tarif tarif yang lebih tinggi untuk barang-barang UE dapat melemahkan ekonomi Zona Euro, sebuah faktor pelemahan bagi euro.
Swap memperkirakan peluang 2% dari penurunan suku bunga sebesar -25 bp oleh ECB pada pertemuan kebijakan hari Kamis.
Malam nanti akan dirilis data Consumer Confident Flash bulan Juli Zona Euro.
Analyst Vibiz Research Center memperkirakan untuk perdagangan selanjutnya, mata uang Euro dapat bergerak naik jika dolar AS lanjutkan pelemahan. Namun Euro masih mengahadapi sentimen bearish kekhawatiran perdagangan dengan pengenaan tarif AS yang lebih tinggi terhadap Uni Eropa menjelang batas waktu tanggal 1 Agustus 2025. Pasangan mata uang EUR/USD diperkirakan bergerak dalam kisaran Support 1.1703-1.1650. Namun jika naik, akan bergerak dalam kisaran Resistance 1.1784-1.1812.



